Skip to main content

Ini adalah malam terakhirku sebagai penghuni sebuah rumah yang selama 6 tahun telah dipinjamkan untuk kutempati bersama keluarga. Saking dermawannya pemiliknya, aku sempat lupa bahwa rumah itu bukan milikku. Tapi aku baru menyadari saat aku harus meninggalkannya.

“Rasa memiliki” kadang baik bila menimbulkan tanggungjawab menjaga dan merawat. Tapi saat diambil oleh pemiliknya, rasa kehilangan menyergap akibat terlalu nyaman.

Terlalu nyaman hidup di dunia, rumah semesta pinjaman Tuhan, bisa membuat manusia lupa bahwa dunia adalah pinjaman yang harus dikembalikan.

Beruntunglah orang-orang yang tak pernah euforia dengan benda-!benda yang digunakannya. Mereka imun dari rasa kehilangan, bebas dari kekecewaan dan telanjang dari sedih dan takut karena itu.

Apa yang kita klaim milik kita adalah amanat dan pinjaman. Kita hanya mengumpulkan klaim dan berebut klaim kepemilikan.