Dunia pendidikan Sidoarjo geger menyusul munculnya kalimat berbau cabul dalam soal ujian tengah semester (UTS) untuk Sekolah Dasar (SD).
Kalimat vulgar sekaligus dagelan terselip dalam paragraf akhir dari dua paragraf bacaan di soal ujian Bahasa Indonesia (BI).
Ada siswa yang menerima lembar soal itu dalam kondisi kalimat-kalimat vulgar itu masih belum dihapus, namun ada juga yang sudah dihapus dengan memoleskan stipo pada tulisan tersebut.
Soal Bahasa Indonesia itu diujikan pada hari pertama UTS untuk siswa SD kelas 6 di Kabupaten Sidoarjo, Senin lalu. Masa UTS masih baru akan berakhir pada Kamis (29/10) besok.
Sejumlah siswa yang menerima soal ujian BI yang sudah ter-stipo kalimat vulgarnya, tidak banyak mengetahui apa bunyi kalimat yang ter-stipo tersebut.
Mereka cuma merasa sedikit aneh kok di lembar soal BI dengan 50 buah pertanyaan itu, pada bacaan di halaman pertamanya ada kalimat-kalimat yang ditutup dengan stipo warna putih.
“Saya tidak tahu apa bunyi kalimatnya, cuma terbaca sedikit di bagian akhir. Tetapi teman-teman saya yang menerima lembar soal dengan kalimat-kalimat yang belum dihapus, tertawa-tawa setelah mengerjakan soal,” kata AR, seorang siswa kelas 6 sebuah SD di kawasan Kecamatan Sukodono, kepada Surya.
Hasil ujian untuk soal itu sudah dibagikan kemarin karena sudah diberi nilai. AR bercerita, dua temannya menerima soal dalam kondisi kalimatnya belum dihapus.
Namun sebelum dikerjakan, guru yang mengawasi ujian meminta dua siswa ini men-stipo kalimat-kalimat yang vulgar. AR bercerita, teman sekelasnya berjumlah 37 anak, termasuk dirinya.
“Pada lembar soal yang saya terima, yang masih bisa terbaca meskipun samar adalah kalimat I Love You Full,” kata siswa ini.
Saat saling bercerita tentang kata-kata itu, dia dan sejumlah temannya tertawa-tawa sendiri usai ujian berlangsung.
Maklum, kata-kata ini sudah akrab di telinga, termasuk di kalangan anak SD, karena kalimat itu merupakan bagian syair lagu Tak Gendong yang dipopulerkan almarhum Mbah Surip, penyanyi berambut gimbal asal Mojokerto.
AR bercerita, dirinya bersama teman-temannya mengerjakan soal ini mulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 11.00 WIB.
Naskah UTS untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia ini dujikan pada jam ujian kedua, setelah mata pelajaran Agama pada jam pertama.
Apa sesungguhnya isi kalimat yang tercetak dalam naskah soal itu yang sudah ter-stipo?
Surya mencoba mencermati kalimat-kalimat yang tersaput stipo. Karena hapusan stipo tidak maksimal, kalimat-kalimatnya masih bisa terbaca kendati harus dengan seksama.
Kalimat yang sudah di-stipo ini berbunyi “atau diucluk-ucluk….karo biasané dibalsem térongé… I love you full…”
Secara garis besar, bacaan dalam soal ujian BI itu bercerita tentang peredaran makanan dan minuman kadaluwarsa menjelang Lebaran, dan sanksi bagi pengusaha swalayan yang masih menjualnya. Tidak disebutkan dari mana sumber bacaan tersebut.
Ditulis di bacaan itu, jika swalayan masih menjual makanan kadaluwarsa, maka “akan dikenakan sanksi pidana kurungan paling lama 1 tahun denda Rp 15 juta. Hukuman tambahan di krangkéng dijadikan satu karo macan seminggu, atau diucluk-ucluk…karo biasané dibalsem térongé…I love you full..”
Aneh sebetulnya bacaan ini jika dijadikan bahan soal ujian. Judul bacaan, yakni “Pengusaha Bandel di Krangkeng Bareng Mak Erot”, tidak ada kaitan yang tegas dengan isi bacaan.
Selain itu, dari sisi gramatika atau tata bahasa, bacaan itu tidak memenuhi kaidah Bahasa Indonesia yang benar, sehingga semestinya tidak layak dijadikan bahan soal ujian.
Soal ujian ini diduga beredar di seluruh Sidoarjo. Sebab, siswa kelas 6 sebuah SD di Kludan, Kecamatan Tanggulangin, juga menemukan hal yang sama.
“La iya, masak ditulis bahwa pengusaha yang masih mengedarkan makanan dan minuman kadaluwarsa akan diucluk-ucluk dan terong-nya akan dibalsem,” kata UT, seorang wali murid SD di wilayah Kludan.
Meski begitu, UT juga tak bisa menahan rasa gelinya. “Judulnya pakai kata Mak Erot, apa maksudnya?”
Untuk diketahui, Mak Erot adalah nama almarhumah seorang pemijat dari Sukabumi (Jawa Barat) yang terkenal karena disebut-sebut bisa membesarkan alat vital kaum laki-laki.
Dengan kepiawaiannya itu, nama Mak Erot menjadi tersohor seantero Indonesia sebagai spesialis pembesar alat vital.
Orang tua AR, siswa sebuah SD di Sukodono, mengaku terkejut setelah tak sengaja melihat lembaran soal UTS itu. Soal itu dilihatnya tergeletak di meja belajar anaknya, usai dibagikan gurunya, Selasa lalu.
“ Saya kaget kok ada kata-kata Mak Erot, “ kata warga Sukodono ini.(Kompas)