"AGAMA JADI SUMBER MASALAH"
Agama bila hanya berisi ajaran tanpa penetapan otoritas dengan kriteria-kriteria yang menjamin otentisitasnya hanya menjadi biang konflik, bukan solusi bagi umat.
Semua kericuhan, konflik dan lomba klaim keunggulan sepanjang sejarah umat bersumber dari hilangnya kesadaran tentang urgensi otoritas sublim yang menjadi gardanya
Agama tak berkelas adalah yang umatnya selalu gaduh pamer moyang yang tak dikuti dan pajang tekstil serta saling serang demi memperebutkan otoritas yang bukan haknya hingga tak disegani umat lain.
Laksana heyna, gorila, srigala dan selevelnya saling serang dan berlomba narasi keunggulan demi memperebutkan otoritas di savana serengeti yang telah ditetapkan secara natural sebagai hak singa.
Mestinya agama sebagai sistem transenden menyediakan resep dan dokter untuk melindungi dan mengobati umat sebagai kumpulan pasien, tidak hanya membagikan resep kepada semua pasien agar tidak berkonflik berebut klaim keunggulan demi menjadi dokter.
Mestinya setiap penceramah agama punya bukti sehat mental, SKCK dan sertifikat keahlian dalam sebuah bidang agama. Tragis! Publik yang waras sering diceramahi orang-orang tak kompeten bahkan sinting.