"AGAMA ORGANIK"

Entah, saya dan banyak orang seperti saya mudah terharu dan bergetar bila melihat orang yang tak seagama menunjukkan sikap positif terhadap simbol kebaikan dan tokoh agung yang justru diabaikan bahkan dibenci oleh sebagian orang yang seagama.
Rasa haru dan getaran ini merupakan efek resonansi otentik dan orisinal dari iman substantif yang lebih kuat dari iman formal yang sebagian doktrin dan ajarannya adalah produk kekuasaan tiranik sepanjang sejarah.
Karena itu, saya tak menganggap orang tak seagama sebagai orang yang tak seiman, karena kemanusiaan adalah fitrah yang merupakan dasar agama.
Seagama tak mesti seiman, dan seiman tak mesti seagama. Agama adalah organisasi interpretasi, sedangkan iman adalah kesadaran yang berakar dari akal yang sehat dan hati yang bugar.