Pasanglah wajah kaku dan sorot mata seakan menembus atmosfer lalu hentakkan gelegar sapaan salam, hadirin yang relijius penuh sangka baik itu terkesiap lalu melahap sumpah serapahmu.
Mulailah ucapanmu dengan beberapa teks agama atau sepenggal kalimat berbahasa Arab, awam relijius yang lugu akan tunduk rebah menelan semua ujar kebencianmu.
Bayangkan semua masalahmu termasuk masa kecilmu dan sesali itu semua untuk memancing tangis, umat yang sangat baik itu seketika merasakan orkestra kepiluan lalu memandangmu di atas panggung sebagai “santo”.
Kamu cukup kreatif dan tergolong ahli pembuat akronim untuk organisasi abal2. Andalanmu adalah “Gerakan Nasional” yang kamu jadikan sebagai kata sihir untuk memangsa orang2 lugu lalu kamu jadikan intoleran.
Semburkan semua anjuran dan larangan yang kamu ketahui dan diketahui semua orang dengan back sound sesunggukan dan tarian mulut yang lincah, hadirin seketika yakin kau telah melaksanakan semua anjuran2 itu lalu menyerahkan nasib mereka di dunia dan akhirat kepadamu.
Sudahlah! Silakan berbisnis dan berpolitik dengan teks! Tapi jangan jadikan mimbar sebagai dealer hate speech dan pusat grosir pengkafiran. Kucing pun menolak dikafirkan.