Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, mengatakan, “Kini, dunia harus turut berbela sungkawa atas warga tak berdosa di Gaza.”
Ahmadinejad di Tehran seraya menyinggung tragedi yang menyedihkan di Gaza, mengatakan, “Langkah Israel yang membantai bangsa Palestina di Jalur Gaza menunjukkan kelemahan mereka.” Dikatakannya pula, “Tindakan kriminal semacam ini menunjukkan bahwa ideologi dan hegemoni Zionis telah berakhir.”
Seraya menyinggung sikap dualisme negara-negara pendukung Zionis Israel dalam mendefinisikan hak asasi manusia, Ahmadinejad mengatakan, “Zionis Israel baik dari sisi teori maupun praktik di bidang politik, ekonomi dan budaya dihadapkan pada jalan buntu.”
Ahmadinejad dalam kesempatan tersebut juga menyatakan solidaritas Republik Islam Iran atas bangsa Palestina. Kepada Rezim Zionis Israel, Ahmadinejad memperingatkan supaya mengakhiri brutalitasnya terhadap bangsa Palestina.
Sementara itu, Perdana Menteri pilihan rakyat Palestina, Ismail Haniyah menyatakan pantang menyerah pada Rezim Zionis Israel. Pernyataan itu disampaikan menyusul serangan besar-besaran militer Israel ke Gaza.
Televisi Al-Alam melaporkan, Haniyah hari Sabtu mengutuk serangan Zionis Israel ke Jalur Gaza yang mengugurkan lebih dari 200 warga Palestina dan menciderai ratusan warga setempat. Dikatakannya, perjuangan atau moqawamah tak akan menyerah pada Rezim Zionis, meskipun hal itu harus menelan korban yang lebih besar.
Dalam kesempatan tersebut, Haniyah menuntut negara-negara Arab dan Islam supaya membantu bangsa Palestina sehingga aksi blokade atas Jalur Gaza dapat berakhir.
Menurut Haniyah, serangan besar-besaran Israel ke Gaza bertujuan membumihanguskan tradisi perjuangan bangsa Palestina. Ia juga mengharapkan persatuan dan solidaritas bangsa Palestina untuk menghadapi arogansi Zionis Israel. (irib)