Akhirnya Gus Dur KO
Dalam sejarah konflik, Gus Dur selalu menang. Beberapa politikus yang sebelumnya sangat dekat ditendangnya satu demi satu. Matori Abduljalil, Alwi Shihab, Saifulloh Yusuf, Khoirul Anam dan Chofifah adalah contoh-contohnya.
Karena itu, saat memecat Muhaimin Iskandar, Gus Dur merasa sangat yakin dapat mengulang kesuksesannya seraya berkali-kali menyatakan penolakannya untuk berdamai dan menerima kembali Muhaimin. Ternyata jurus Gus Dur telah terbaca oleh Muhaimin yang tentu telah mengambil pelajaran dari pengalaman-pengalaman lalu.
Setelah dikeluarkan putusan MA yang menolak kasasi PKB versi Parung, Gus Dur yang semula tanpa tedeng aling-aling menolak Muhaimin, sekarang mulai menunjukkan sikap melunak. Ini bisa dianggap sebagai peristiwa langka, sekaligus dagelan politik yang menggelikan.
Konon salah satu sebab melunaknya sikap Gus Dur terhadap Muhaimin, adalah rumor yang menyebutkan bahwa mantan presiden itu menggunakan uang suap yang diterima dari selah seorang politisi PKB di DPR untuk biaya pengobatan.
Dari semua hiruk pikuk dan kegaduhan internal PKB, dapat disimpulkan bahwa cucu pendiri NU itu memang masih merasa layak untuk mencalonkan diri sebagai presiden bagi bangsa yang sedang babak belur akibat prilaku rakus para politisi korup dan penguasa maling ini.