AKIBAT LAMA PISAH RANJANG

AKIBAT LAMA PISAH RANJANG
Photo by Unsplash.com

Mungkin setengah dari info-info (berupa teks tentang ajaran agama) yang disisipkan dalam buku-buku rujukan utama teks hadis adalah dongeng atau cerita palsu yang tak layak didengar dan dibaca, apalagi dianggap benar.

Info ajaran agama tak mesti atau belum tentu ajaran agama. Karena diturunkan untuk hewan yang berakal, ajaran agama pasti (mestinya) logis.

Anehnya, meski mudah ditolak dengan argumen sederhana, tetap dipertahankan, bahkan menyesatkan siapapun yang mempertanyakan kebenarannya.

Sebagian dari kisah-kisah yang kerap jadi bahan ceramah dan khotbah itulah yang selalu dijadikan dasar untuk mengolok-olok agama ini. Salman Rushdie menghina Nabi Muhammad karena terinspirasi kisah dramatis peristiwa pewahyuan pertama.

Salah satu kisah yang popular adalah peristiwa Nabi SAW lupa jumlah rakaat shalat.

Kitab al-Muwattha' (karya Imam Malik), Ibnu Taymiyyah mengungkapkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah lupa. Pernyataan ini juga sejalan karangan Ibnu Taimiyah. Dalam Minhaj al-Sunnah jilid 1 diceritakan bahwa saat shalat wajib empat rakaat, Nabi lupa menunaikannya dengan jumlah rakaat berlebih.Hanya, tidak ditegaskan apakah shalat wajib empat rakaat itu Zhuhur, Ashar, atau Isya. Padahal lupa shalat, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, adalah salah satu tanda calon penghuni neraka wail.

Penyebab tercantumnya kisah-kisah tak logis dalam buku-buku hadis dan sejarah itu adalah tidak meyakini kesucian sebagai bagian niscaya dari prinsip kenabian. Penyebab utamanya adalah pisah ranjang yang sangat lama dengan logika.

Read more