Amerika Marah Besar! Iran-India Bangun Pipa Gas USD7 T

Amerika Marah Besar! Iran-India Bangun Pipa Gas USD7 T
Photo by Unsplash.com

Presiden Republik Iran Mahmoud Ahmadinejad mengunjungi New Delhi untuk pertama kalinya pada hari Selasa 29 April kemarin.

Agenda utama dalam kunjungan tersebut ialah pembicaraan mengenai kesepakatan pembangunan pipa gas yang akan menghubungkan Iran dan India. Proyek ini merupakan proyek yang ditentang keras oleh Amerika Serikat.

Kunjungan Ahmadinejad itu dilakukan saat India dan AS berjuang untuk menyelelesaikan kesepakatan energi nuklir

Bagaimanapun, New Delhi telah menegaskan bahwa mereka akan mencari sumber daya apapun guna menjalankan perekonomian India yang rakus energi.

India melihat kunjungan singkat Ahmadinejad sebagai suatu kesempatan awal dan terobosan untuk proyek jangka panjang berupa pembangunan pipa gas.

Dalam kunjungannya yang hanya lima jam itu, Ahmadinejad bertemu dengan Perdana Menteri Manmohan Singh dan Presiden Pratibha Patil.

Kunjungan Ahmadinejad ke India ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh pemimpin Iran selama lima tahun terakhir.

Proyek pipa gas senilai USD7 triliun tersebut harus melewati Pakistan, rival abadi India. Ketidaksepakatan di antara kedua negara terkait persoalan biaya, dan ketakutan India atas keamanan pipa tersebut, sempat menghambat proyek tersebut.

Sementara itu, Washington berulang kali menekan Iran untuk membatalkan usahanya membangun pipa gas Iran-India, guna memaksa Iran menghentikan program nuklirnya.

Minggu lalu, AS menyatakan bahwa India harus menekan Ahmadinejad untuk mengakhiri program atom Iran, sekaligus mengakhiri bantuan Iran yang diduga diberikan kepada militan Irak.

Washington juga ingin agar India memberi tahu Ahmadinejad untuk menghentikan dukungan terhadap kelompok-kelompok Islam militan di Timur Tengah seperti Hezbollah dan Hamas.

India merespons dingin permintaan AS tersebut dengan mengatakan bahwa India akan memutuskan apa-apa saja yang akan didiskusikan dengan Ahmadinejad, dan tidak membutuhkan panduan apapun dalam arah kebijakan luar negerinya di masa depan.

Sekretaris Urusan Luar Negeri India Shiv Shankar berujar, India meyakini kebijakan melibatkan Iran akan jauh lebih produktif daripada mengisolasi Republik Islam tersebut.

"Dari sudut pandang kami, semakin Iran terlibat, maka semakin Iran menjadi faktor penjaga stabilitas di tingkat regional," tutur Shankar seusai bertemu Ahmadinejad, seperti dikutip Rabu (30/4/2008).

Keinginan India untuk membangun hubungan jangka panjang dengan Iran, menunjukkan hasrat New Delhi untuk menghindari keberpihakan dalam berbagai perselisihan internasional, dan bekerja dengan banyak negara sebisa mungkin.

Kehendak India untuk mencari suplai energi dari Teheran sekaligus Washington, adalah salah satu contoh kebijakan New Delhi untuk bermain di tengah. Kebijakan pragmatis India juga tercermin dari perkembangan hubungan negara tersebut dengan Israel, musuh utama Iran.

Awal tahun ini, India meluncurkan sebuah satelit mata-mata Israel, yang sebagian bertujuan untuk memonitor program nuklir Iran. (okezone)

Read more