Anakku...
Hal terbaik yang bisa dilakukan saat prahara menyambarmu adalah menyambutnya karena itulah giliranmu.
Rengkuhlah derita dan pengalaman pahit dengan suka cita. Berdamailah dengan masa lalu yang buram dan masa kini yang suram dengan aneka fitnah dan cemooh agar mawanya tak membakarnu dan jelaganya tak melumurimu.
Kadang dengki dan benci yang muncul dalam gunjingan dan prejudice adalah bukti sebuah perhatian. Terimalah itu sebagai karunia terselubung dan ujian kesabaran.
Hanya dengan menerimanya, laranya menguap, bilurnya lenyap dan lebam akibat benturan akan diusap masa.
Stand up straight!