Skip to main content

ANOMALI

By September 1, 2016No Comments

Kadang kecil dan jauh lebih terlihat daripada yang dekat dan besar.
Kadang sesuatu tak terlihat jelas bagi sebagian orang justru karena terlalu benderang.
Kadang bunyi piring pecah lebih terdengar bagi sebagian daripada gemuruh kereta api melintas.
Kadang satu pandangan cemerlang tak terlihat menarik bagi sebagian orang karena yang melontarkannya adalah teman sendiri.
Kadang diam di tempat terasa seakan sedang berjalan maju bagi sebagian orang karena orang di samping sedang berjalan mundur.
Kadang berjalan maju terasa seperti berjalan mundur bagi sebagian orang karena melihat orang lain di samping berjalan maju lebih cepat.
Kadang penjelasan yang logis terasa biasa (saja) karena aplikasinya sudah ada dalam benaknya dan terasa tidak biasa (istmewa) bagi yang tidak akrab dengan logika
Kadang ide sendiri terasa biasa terlihat cemerlang bagi orang lain karena dipahami dengan analisis yang lebih mendalam yang mungkin tak dipahami pelontarnya.
Kadang sebuah prilaku netral atau bahkan positif terlihat negatif bagi sebagian orang karena dihubungkan dengan kesan tentang subjek (orang)nya.
Kadang sebagian orang ngotot menawarkan (rada memaksakan) idenya karena dia menduga ide (secemerlang) itu mustahil terlintas di benak orang lain.
Kadang sebagian orang menyiksa diri dengan memposisikan diri sebagai petugas patroli lalu lintas pandangan-pandangan padahal ia hanya pelintas biasa.
Kadang sebagian orang merasa bebas dari dosa sombong karena memulai aksi kesombongannya dengan ucapan alhamdulillah atau alasan bersyukur.
Kadang sebagian orang merasa bebas dari dosa bergunjing karena memulai aksi gunjingnya dengan mengaku berniat mengungkap fakta.
Kadang sebagian orang merasa bebas dari dosa mengolok-olok orang dan mempermalukannya karena bila disalahkan mengaku bercanda.
Salah satu sumber kesalahpahaman adalah ketidakjelian membedakan makna niscaya, selalu, sering, kadang dan sebagainya.