Antara Moqtada dan Ayatulah Sistani
Seorang pengunjung go-blog menanyakan kepada saya tentang hubungan Ayatullah Sistani dengan Moqatada Sadr. Hari ini telivisi aljzeera menayangkan wawancara eksklusif dengan Moqtada Sadr. Beberapa pertanyaan tentang dirinya, kecenderungan politik hingga pendapatnya yang menentang konflik sektarian. "Sebelum kedatangan Amerika, Syiah dan Sunni hidup rukun," katanya.
Tapi yang menarik ialah bahwa menganggap semua pihak luar, termasuk Iran, sebagai pihak asing, dan karenanya harus menghormati kedaulatan Irak.
Saat ditanya tentang siapakah tokoh keagamaan yang paling dihormatinya, Muqtada menyebut nama Ayatullah Kazhim Haeri, salah satu murid Ayatullah Muhjammad Baqir Sadr. Ia menyimpulkan hal itu berdasarakan pandangan ayahnya, Ayatullah Muhammad sadiq Sadr.
Dari jawaban itu, terlihat dengan jelas, Muqtada sadr tidak memiliki hubungan ketaatan dengan Ayatullah Sistani, tokoh Syiah paling berpengaruh di Irak saat ini.
Tentu pernyataan ini sangat disesalkan karena bisa menimbulkan reaksi negatif dari kalangan Syiah yang umumnya bertaqlid kepada Ayatullah Sistani.
Beruntunglah, beberapa jam setelah penayang wawancara tersebut, telivisi al-alam melaporkan seruan Ayatullah kazhim Haeri yang menghimbau kepada semua pihak yang terlibat pertempuran berdarah di Irak Baghdad dan Basrah untuk bersatu melawan tentara penjajah dengan mengutamakan jalur dialog.