ANTARA NYAMAN DAN AMAN

ANTARA NYAMAN DAN AMAN
Photo by Unsplash.com

Jalan mulus dan lurus lebih mudah tapi lebih berbahaya dari jalan terjal dan berliku. Ilustrasi ini berlaku dalam kehidupan sosial. Pola hidup dengan standar serba maksimum dalam segala situasi, meski terasa nyaman, namun tak niscaya menimbulkan rasa aman. Ketika ingin mencari rasa aman yang lebih besar, rasa cemasnya juga kian membesar. Itulah daur petaka atau dinamika.

Umumnya orang yang sejak kecil tidak hidup dalam lingkungan yang sangat bersih dan biasa mengabaikan sakit ringan seperti flu atau luka ringan punya kekebalan tubuh melebihi orang yang tak biasa hidup dalam lingkungan yang tak selalu bersih.

Pengangkut sampah dan pemulung mungkin bisa dianggap sebagai profesi yang paling aman. Dia bisa menyembuhkan luka dengan melupakannya meski jejak "luka" akan menjadi tatoo di sekujur tubuhnya bersama bekas kudis dan borok lainnya.

Sementara orang lain yang lebih beruntung secara finansial, karena mencemaskan dampaknya terhadap kesehatannya, harus mendatangi dokter spesialis dan menjalani pemeriksaan di lab atad sarannya, lalu membawa hasilnya ke dokter sebelum dipastikan tidak menimbulkan gejala penyakit lain dan menjalani pengobatan selama beberapa hari dengan meminum obat antibiotik, anti titanus dan beberapa butir penghilang nyeri. Kisah luka ringan ini baru berakhir happy ending setelah kembali mendatangi dokternya dan mendapatkan konfirmasi bahwa obat-obat yang telah dikonsumsi tak perlu diganti dan dinyatakan sembuh. Setelah merasa lega, beberapa hari ke depan dia merasa perlu mengambil nomer antrian konsultasi dengan dokter kulit untuk operasi menghilangkan bekas luka yang tak sesuai standar estetika kosmopolit

Kaya adalah jalan hidup yang lurus yang bisa mengakibatkan kelengahan sebagai risiko kemudahan. Miskin adalah jalan hidup yang berliku yang bisa menumbuhkan kewaspadaan sebagai ganti dari kesulitan. Tak ada yang salah dengan menjadi kaya. Menjadi miskin juga bukan aib. Yang harus dilawan adalah keserakahan dan pemiskinan.

Sebesar itu yang kamu raih, sebesar itu pula yang kamu lepas. Tak ada yang gratis. Itulah keseimbangan.

Read more