Salah satu sumber masalah dalam hidup adalah tak membedakan apa yang dibutuhkan dan apa yang disuka.
Padahal sebagian yang dibutuhkan disuka, dan sebagian yang disuka tidak dibutuhkan. Makan, minum, tidur dan semacamnya adalah kebutuhan yang menyenangkan karena memberikan kesempurnaan tertentu yang lazim disebut kepuasan seperti kenyang, tambahan tenaga, ketenangan dan sebagainya.
Sedangkan olahraga, bekerja dan berorganisasi dalam rumah, perusahaan dan lainnya adalah hal-hal yang dibutuhkan namun pada mulanya tak disuka karena membatasi kebebesan dan mengurangi tenaga, pikiran, waktu dan lainnya.
Ibadah harian seperti lima shalat setiap hari seumur hidup bagi kebanyakan orang umumnya bukanlah kebutuhan karena tak punya kesadaran teologis yang rasional tentang alasan-alasannya. apalagi kesenangan.
Sebagaimana shalat, menutupi aurat bagi sebagian wanita bertabrakan dengan kesukaan terutama kebebasan. Perintah agama lebih terasa menyiksa ketika tak disadari sebagai kebutuhan, lebih-lebih bila ditetapkan sebagai peraturan dan undang-undang.
Makan, minum dan sebagainya adalah pemenuhan kebutuhan fisikal. Melaksanakan shalat 5 waktu dalam sehari dan menutupi aurat mestinya dipahami sebagai pemenuhan kebutuhan metafisikal atau spiritual agar tak merasa terpaksa dan tak menganggapnya sebagai kesukaan semata agar terhitung sebagai kepatuhan.