ARAB DAN ISLAM

ARAB DAN ISLAM
Photo by Unsplash.com

Ada dua macam bahasa Arab, yaitu a) bahasa sosial sebagai sistem penandaan pikiran dan sarana komunikasi sebagaimana umumnya bahasa yang digunakan antar individu; b) bahasa agama yang digunakan dalam kitab suci dan narasi agama.

Beberapa bahasa di dunia memiliki dua domain ini karena agama besar di wilayahnya, seperti bahasa Ibrani dalam agama Yahudi, Hindi dalam agama Hindu, bahasa Sansekerta dalam agama Budha dan Arab dalam agama Islam.

Memang sebagian besar karya tentang Islam ditulis dalam bahasa Arab meski sebagian penulisnya bukan orang Arab. Banyak juga karya tentang Islam ditulis dengan bahasa Parsi.

Sayangnya, banyak orang, karena mengira semua tulisan Arab itu teks suci atau semua yang bernuansa Arab sebagai ciri Islam, menganggap relasi Islam dengan Arab sebagai kesamaan seperti kesamaan wanita dengan perempuan, padahal relasinya adalah irisan atau interseksi. Itu artinya, sebagian Islam adalah Arab dan sebagian Arab adalah Islam. Anggapan kebacut ini memancing reaksi negatif pihak lain yang justru bersikap ekstrem dengan mencemooh pengguna bahasa Arab dengan "ngarab", padahal fakta perilaku ngebule atau "ngelondo" gaya busana dan "nginggris" dalam gaya bicara dianggap kewajaran bahkan dianggap sebagai modernitas. Lagi-lagi Arab jadi bahan polarisasi.

Banyak penyusun kamus bahasa Arab, seperti Jamil Shaliba beragama Kristen. Beberapa gurubesar bahasa Arab, Rasheed Shartun, beragama Kristen.

Bahasa apappun sebagai media peradaban adalah milik umat manusia, bukan milik satu ras, bangsa, negara dan satu agama.

Read more