Selain maulid an ziarah kubur, demonstrasi juga dianggap sesuatu yang haram dan bid’ah di negara yang diberi nama keluarga ini.
Aparat keamaman Arab Saudi menahan para pelaku demonstrasi yang memprotes Pemerintah Mesir karena menutup pintu perbatasan Rafah dengan Gaza yang sedang dibombardir Israel.
Situs berita Rahid melaporkan bahwa dalam aksi tersebut puluhan pemuda telah ditangkap dan dipenjarakan.
Hingga sekarang aparat keamanan kota Qathif terus melakukan perburuan 17 puluhan pemuda lainnya dan mengancam akan menghancurkan rumah mereka bila tidak segera datang ke kantor kepolisian.
Pihak keamanan juga telah melakukan interograsi dengan kasar kepada mereka yang telah ditangkap untuk memperjelas identitas mereka.
Sumber-sumber terpercaya membocorkan bahwa diantara nama-nama yang dicari, diminta untuk menyerahkan diri atau yang sudah ditangkap adalah Sayyid Adnan Sayyid Husein Asy Syabarkah, Ridha Asy Syaqir, Sayyid Wadi’ sayyid Husein Asy Syabarkah, Mohammad Al Baddoh, Sayid Jakfar Asy Syabarkah dan Kamil Abbas Al Ahmad.
Nama yang disebut terakhir adalah adik Ali Al Ahmad yang merupakan oposisi kerajaan Saudi Arabia yang tinggal di Washington.
Tentu penangkapan ini menimbulkan ketegangan antara komunitas Muslim Syiah dan Pemerintah Saudi pro Amerika, karena dilakukan pada awal-awal Muharram, yang merupakan bulan gelora perjuangan dan kesedihan bagi Muslim Syiah di seluruh dunia.
Pemerintah Saudi merupakan salah satu sekutu Amerika Serikat dan mendukung pemerintah buatan Amerika di Palestina, yang dipimpin Mahmud Abbbas.
