ARTIS, NARKOBA DAN IMAGOLOGI

ARTIS, NARKOBA DAN IMAGOLOGI
Photo by Unsplash.com

Hak menjadi figur publik artis-artis pengguna narkoba harus dicabut.

Tak semua yang jadi pemain film dan sinetron itu artis secara harfiah.

Artis dalam makna primanya adalah manusia bercitarasa. Main film/sinetron kini tak mesti jadi aksi bercitarasa tapi industri raga.

Seni (art) adalah bagian dari aksiologi atau wisdom tentang estetika yang bersanding dengan etika dan logika.

Jelaslah penggunaan narkoba adalah prilaku anti seni dan anti nilai, bahkan penghinaan terhadap seni.

[ads1]

Art di era imagologi dan visualisme tak pergi jauh dari outlook, kegenitan, kepura-puraan dan fantasi.

Dahulu art/seni menjadi senjata halus dalam medan perlawanan terhadap penindasan dan identik dengan kesahajaan serta pengorbanan.

Akting buruk dan suara fals bisa digeser oleh kulit, daging, branding, gosipisasi dan beberapa taburan kimia.

Artis pengguna narkoba dapat simpati karena dianggap korban.

Dunia seni diharumkan para artis sejati; Rumi dalam puisi, Bach dalam musik, Tolstoy dalam narasi, Korosawa dan Chaplin dalam film.

Read more