AS: "Garda Revolusi, Organisasi Teroris"

AS: "Garda Revolusi, Organisasi Teroris"
Photo by Unsplash.com

Senat AS akhirnya menyerukan agar Pasukan Garda Revolusi Iran secara resmi ditetapkan sebagai “organisasi teroris asing”, setelah sehari sebelumnya DPR AS juga meratifikasi sebuah resolusi yang sama. Sebuah langkah yang disebut banyak kalangan telah menyediakan “cek kosong” bagi pemerintahan Bush untuk menggelar perang atas Iran.

pasdaran.jpg

Senat mengadakan pemungutan suara pada Rabu (26/9) dengan hasil 76-22 bagi sebuah amandemen tidak mengikat yang disponsori oleh Republikan Jon Kyl dan independen, yang juga calon kandidat presiden, Joseph Lieberman untuk memposisikan Pasukan Garda Revolusi Iran, atau Pasdaran, dalam daftar hitam teroris AS.

Penetapan seperti tersebut jika diadopsi pemerintah AS akan membuka peluang bagi sanksi ekonomi atas pasukan khusus itu dan pihak-pihak yang berafiliasi dengannya.

Resolusi itu merupakan sebuah amandemen "sense of the Senate" (kesadaran Senat), yang berarti tidak berdampak terhadap kebijakan luar negeri presiden, tetapi tetap penting sebagai sebuah level simbolik yang mengekspresikan keinginan para anggota legislatif.

Dikatakan di dalamnya bahwa para senator sepakat bahwa hal ini merupakan kepentingan nasional yang sangat penting dari AS untuk mencegah Iran mengubah para ekstrimis Syiah di Irak menjadi “pasukan bertipe Hizbullah”.

Amandemen itu juga menandaskan bahwa para senator percaya bahwa di Irak, instrumen-instrumen ekonomi, militer, diplomatik, dan intelijen AS harus dimaksimalkan demi mendukung kebijakan AS melawan pemerintah Iran dan “proksi-proksinya”

Para pejabat dan anggota Kongres AS telah menuduh Pasukan Garda Revolusi Iran mempersenjatai milisi-milisi Syiah di Irak, dan mensuplai bom-bom pinggir jalan yang canggih yang digunakan untuk membunuh tentara AS di negara yang porak-poranda akibat invasi AS itu.

Perubahan di detik-detik terakhir

Sebelum ditetapkan melalui voting, perubahan dibuat terhadap usulan asli amandemen, di mana paragraf (3) dan (4) dikeluarkan secara keseluruhan, dan kemudian ditambahkan satu paragraf baru.

Ini merupakan hasil dari upaya para senator untuk mencari alternatif resolusi yang “lebih lembut”. Sebab, dua paragraf yang tersingkir tersebut secara jelas-jelas menyerukan aksi militer terhadap agen-agen Iran yang dituding berada di dalam Irak:

(3) Sudah semestinya menjadi kebijakan Amerika Serikat untuk memerangi (combat), membendung (contain), dan menghentikan (stop) aktivitas-aktivitas kekerasan dan pengaruh instabilitas di dalam Irak dari Pemerintah Republik Islam Iran, para fasilitator asingnya seperti Hizbullah Lebanon, dan proksinya dari warga asli Irak.

(4) mendukung penggunaan yang cermat dan terpercaya dari semua instrumen kekuatan nasional Amerika Serikat di Irak, termasuk diplomatik, ekonomi, intelijen, dan militer, dalam mendukung kebijakan yang dijelaskan dalam paragraf (3) dalam kaitan dengan Pemerintah Republik Islam Iran dan proksi-proksinya. (amandemen versi original)

Sementara itu, meskipun kedua paragraf di atas dihilangkan, satu paragraf baru yang ditambahkan sama sekali tidak mengeluarkan “tindakan militer” dari opsi-opsi dalam “menghadapi” Iran:

Menteri Pertahanan, Robert Gates, menyatakan pada 16 September 2007, bahwa, “Menurut saya, pemerintah percaya pada titik ini bahwa terus berhadapan dengan ancaman Iran, tantangan Iran, melalui alat-alat diplomatik dan ekonomi adalah pendekatan yang lebih disukai. Itulah satu yang kita gunakan. Kami selalu mengatakan semua opsi masih tersedia, tapi jelas bahwa pendekatan diplomatik dan ekonomi adalah salah satu yang sedang kita lakukan.” (amandemen versi perubahan)

Berbagai Kritik

Jim Webb, Senator Demokrat asal Virginia, yang memilih “tidak” terhadap resolusi itu menyebutnya sebagai “pipa candu” Dick Cheney. Webb memperingatkan bahwa “kata-kata Kongres” itu bisa ditafsirkan sebagai “deklarasi perang” atas Iran. Dia melanjutkan:

“Mereka yang menyesali pilihan mereka lima tahun lalu dalam mengotorisasi aksi militer di Irak seharusnya berpikir lebih keras sebelum mendukung pendekatan seperti ini. Karena, dalam pandangan saya, ia memiliki potensi yang sama untuk melakukan kerusakan sementara banyak orang berupaya melakukan kebaikan.” Paling baiknya, ia adalah upaya yang jelas untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan kebijakan diplomatik. Paling buruknya, ia dapat dibaca sebagai sebuah metode ‘pintu belakang’ untuk mendapatkan validasi Kongres untuk aksi militer, tanpa sebuah dengar pendapat dan debat yang serius.”

The Council for a Livable World, salah satu kelompok perdamaian terkemuka di Washington mengatakan, “Ini bisa menjadi catatan panjang lainnya dari cek-cek kosong yang diberikan kepada eksekutif dalam model “Resolusi Gurun Tonkin” dan otorisasi untuk menggunakan kekerasa di Irak.” Paragraf yang mempromosikan penggunaan “cermat dan terpercaya” dari kekuatan nasional AS merupakan “sebuah celah hukum yang cukup besar untuk menarik masuk sebuah kapal induk atau armada pesawat tempur.”

Lebih jauh, kelompok itu juga menyatakan bahwa, sebagaimana perang yang terakhir, dalih bagi perang yang berikut ini sama-sama meragukan. “Amandemen Kyl-Lieberman adalah resolusi yang didasarkan atas nyaris seratus persen premis-premis palsu.” Resolusi itu hanya mengutip pernyataan-pernyataan yang masih harus diperdebatkan dan tidak substansial dari pejabat militer AS mengenai keterlibatan Iran di Irak.

The Council juga memperingatkan bahwa aksi-aksi seperti ini dari Senat AS, meski masih simbolik, dapat menjurus ke arah “senjata makan tuan” yang serius. “Resolusi yang provokatif seperti amandemen Kyl-Lieberman dapat mengarah kepada eskalasi saling berbalas yang menghasilkan konfrontasi militer antara AS dan Iran.”

Sebelumnya, pada Agustus lalu, pemerintahan Bush mengatakan akan menetapkan semua atau sebagian dari Pasdaran sebagai sebuah organisasi teroris.

Daftar hitam AS, yang sudah memasukkan nama-nama seperti al-Qaidah dan Hizbullah, melarang kelompok-kelompok tersebut untuk memperoleh akses kepada sistem keuangan AS. Dan, jika pemerintah AS benar memasukkan Pasdaran ke dalam daftar itu, maka bisa dipastikan bahwa inilah kali pertama sebuah institusi resmi negara ditetapkan AS sebagai ‘teroris’.

DPR AS sehari sebelumnya juga mengadopsi sebuah teks yang mirip dengan Senat. Undang-undang itu menyerukan hukuman bagi perusahaan-perusahaan asing, dengan subsidiari di AS, yang berinvestasi di Iran, terutama dalam sektor-sektor minyak dan gas.[irm/thinkprogress;casmii; afterdowningstreet/icc-jakarta, 28/09/2007 - 13:31]

Read more