'Ayat-ayat Benci'
Demam ‘Ayat-ayat Cinta’ tidak dialami oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai ‘garda aqidah Islam’. Pernyataan-pernyataan sektarian dan bernada ‘truth claim’ yang menyembur dari mulut naga-naga berbalut jubah itu seakan ingin membuat tandingan ‘ayat-ayat cinta’ yang lembut dan asri itu dengan ‘ayat-ayat benci’..
Beberapa waktu di kantong-kantong santri, terutama Bangil dan Pasuruan, beredar sebuah vcd yang memuat pernyataan beberapa orang dengan gelar kyai dan habib tentang kesesatan aliran Syiah.
Rupanya mereka kebakaran jenggot saat Prof. Dr. Quraish Shihab meluncurkan buku “Syiah-Sunnah: Bisakah Bergandengan Tangan?” yang laku keras itu. Karena tidak mampu mengimbangi argumen-argumen komprehensif yang digelar oleh pakar ilmu tafsir itu, mereka mengambil jalan pintas dengan memprovokasi umat melalui pernyataan-pernyataan sarkastis.
Bisa diprediksi, vcd demikian, selain merugikan umat Islam, tidak akan mampu mempengaruhi masyarakat Indonesia yang mulai sadar akan pentingnya persatuan menghadapi konspirasi imperialisme global.
Yang menggelikan, sebagian pemberi pernyataan tampak tidak memahami persoalan Syiah, sebagaimana terlihat dari kekacauan cara memberikan pernyataan. Makanya, diperlukan sertifikasi dan standarisasi 'ulama' supaya tidak membingungkan.
Lagian, tidakkah mereka sadar bahwa Iran yang Syiah itu adalah satu-satunya negara yang berani katakan ‘tidak!’ kepada Amerika dan Isarel dan satu-satunya negara yang mendukung secara finansial dan politik Hamas...saat negara-negara Muslim lainnya duduk manis di Annapolis.
Perhatian! Perlu diketahui, 'ayat' secara kebahasaan berarti 'tanda'. Judul diatas bisa dibaca 'tanda-tanda benci'. Penjelasan ini penting menurut penulis.