BAIK DAN BENAR

BAIK DAN BENAR
Photo by Unsplash.com

BAIK DAN BENAR

Berharap baik tetaplah baik, meski kadang tak logis dan tak realistis.

Sempurna adalah gabungan baik dan benar.

Berharap baik kepada yang buruk bisa berarti doa tulus dan bisa pula berarti aksi tendensius.

Baik sering dinilai dari tujuan.

Benar sering dinilai dari cara.

Pikiran menilai benar.

Perasaan menilai baik.

Agama menilai sah.

[ads1]

Mungkin 80% isi semua tulisan itu baik, 10% isinya buruk dan 10% lain isinya baik dan benar.

Kebenaran pastilah satu sekaligus berperingkat. Setiap orang menempati level tertentu dalam kebenaran yang satu.

Baik dan benar secara filosofis adalah 'nyata'.

Dusta dengan tujuan kebaikan bisa dianggap baik, tapi karena menyampaikan sesuatu yang tidak nyata, dusta tetaplah tidak benar.

Menyampaikan sesuatu yang tidak benar berbeda dengan tidak menyampaikan sesuatu yang benar.

Kalau tak menyampaikan sesuatu yang benar dianggap dusta, maka berhenti semenit dan tak menyampaikannya mestinya dianggap dusta.

"Tidak melakukan" bukanlah perbuatan.

Read more