Meski sangat anti Orba, saya sempat terenyuh saat seorang teman mengirimkan SMS beberapa detik setelah breaking news wafanya Jenderal Besar HM Soeharto. Entah, sikap ini berarti memaafkan kesalahannya ataukah tidak.
Sebagian besar sikap memaafkan adalah positif dan terpuji, dan hanya sebagian kecil sikap memaafkan kadang negatif dan tercela.
HM Soeharto telah pergi setelah merasakan derita panjang, termasuk cercaan, pengustan kekayaan dan proses hukum yang tak kunjung selesai, akibat tindakan-tindakannya selama menjadi penguasa Indonesia selama 32 tahun.
Dulu banyak orang mencerca Soekarno karena dianggap bersikap lunak terhadap PKI yang melakukan pemberontakan. Namun lambat laun, bangsa Indonesia juga memaafkannya. Soeharto bahkan mengabadikan nama Soekarno dan Hatta sebagai nama nama bandara internasional yang utama.
Tentu, memaafkannya tidak otomatis mengabaikan asas keadilan. Karena itu, harta negara dan bangsa yang hilang akibat korupsi siapapun harus dikembalikan.
Selamat jalan, Pak Haji…