BEDA IRAN DENGAN PALESTINA

BEDA IRAN DENGAN PALESTINA

Sejak Badai Aqsa pada 7 Oktober peran sentral bahkan tunggal Iran dalam perlawanan Hamas dan faksi-faksi kontra proposal damai AS  tak lagi bisa ditutupi dari umat Muslim di seluruh Dunia dengan segala fitnah dan dusta oleh seluruh media Barat dan Arab pro AS.

Ketika Iran menembakkan 300 lebih drone pembom dan rudal balistik ke jantung negara rasis itu, nama semerbak Iran di dunia terutama Dunia Islam terlalu membahana untuk disenyapkan oleh komplotan buzer cecunguk zionis di pelbagai platform media sosial.  Nama Ebrahim Raisi pun mencuat sebagai Ksatria Pembela Gaza yang mencuri hati seluruh pendukung perlawanan Palestina.  Seluruh manusia waras berduka saat helikopter yang mengangkutnya bersama Menlunya Abbdullahian dan sejumlah tokoh penting Iran jatuh akibat cuaca buruk di kawasan pegunungan provinsi Azerbaijan Timur.

Dengan semua dukungan multi dimensi Iran untuk Palestina terutama melalui penguatan aliansi strategis Poros Perlawanan di kawasan ternyata, Iran dan Palestina punya banyak titik beda, dan sedikit titik sama.

Iran adalah negara yang mayoritas penduduknya berasal dari etnis Pars (Aria Timur) di samping etnis Baluch, Turk atau Azeri, Armeni, Kurdi, Arab dan lainnya bukanlah negara Arab dan bukan pula anggota Liga Arab karena bahasa nasionalnya adalah Parsi  beraksara Arab sejak beberapa abad silam. Sedangkan Palestina dihuni oleh mayoritas etnik Arab dan merupakan salah satu anggota Liga Arab.

Mayoritas penduduknya beragama Islam. Mazhab Syiah Imamiyah adalah mazhab yang dianut oleh sekitar 80 persen umat Muslim. Sedangkan Palestina mayoritas penduduknya beragama Islam. Mazhab Sunni adalah mazhab yang dianut oleh mereka. 99 persen umat Muslim Palestina di Gaza dan Tepi Barat menganut mazhab Sunni,  bahkan sebagian pemuka agama menganut paham sunni salafi yang umumnya bersikap intoleran Sunni mainstream apalagi terhadap Syiah.

Di Gaza (yang diisolasi oleh Israel dan Mesir sejak menyatakan keluar dari otoritas Mahmoud Abbas dan diinvasi oleh militer Israel sejak 7 Oktober 2023)tampuk kekuasaan politik dipegang oleh Hamas dengan afiliasi ideologi Ikhwanul Muslimin yang biasanya berpandangan intoleran terhadap Syiah.

Pemerintahan formal Palestina di Tepi Barat dipegang oleh faksi Fatah yang bekerja sama bahkan dirawat oleh rezim zionis dan didukung oleh sebagian rezim Arab yang terkesan lebih membenci Iran dan menjalin hubungan diplomatik atau hubungan rahasia dengan Israel.

Iran dipertemukan dengan Palestina oleh kemanusiaan dalam skala besar dan keislaman dalam skala yang lebih khusus. Keduanya melejitkan nasionalisme rasional, bukan nasionalisme rasis, nasionalisme tribalis, nasionalisme chauvinis dan bukan nasionalisme fasis.

Iran yang mengalami setumpuk persoalan ekonomi, keuangan dan keamanan akibat embargo, sanksi dan isolasi perdagangan, diplomasi dan informasi tak rela saudara sekemamusiaan meski berbeda ras dan saudara seagama walau berbeda mazhab dikepung dan dibombardir oleh rezim super keji dan diabaikan oleh negara-negara yang lebih dekat dengan secara geografis, etnis, budaya  dan mazhab.

Sikap dan pengorbanan ini mengekspresikan pepatah Arab tentang kemurahan hati, kesatriaan dan pengorbanan "الجار قبل الدار" (Tetangga sebelum rumah sendiri).

Read more