Skip to main content

BEDA KORBAN DENGAN LAINNYA

By May 6, 2017No Comments

Kamu mungkin tidak pernah tahu arti pentingnya melawan intoleransi sampai kamu jadi sasaran intimidasi orang-orang yang mau merampas hakmu memilih keyakinan.
Kamu mungkin tak akan tahu arti pentingnya melawan intoleransi sampai anak-anakmu dikucilkan dan diteriaki sesat oleh sebayanya karena bisikan orangtua mereka.
Kamu mungkin tidak akan pernah tahu arti pentingnya melawan intoleransi sampai rumahmu jadi sasaran rutin lembaran batu yang tak jelas pelakunya. Baca juga: Tragedi Sampang: Kusa Pembodohan yang tak lelah teriak menentang intoleransi sampai semua suatu saat semua akses nafkahmu tertutup oleh stigma pengkafiran dan penyesatan.
Kamu mungkin menganggap mereka yang mengutamakan orang kafir atas orang pengkafir sebagai lebay sampai suatu saat keselamatan keluargamu terancam oleh orang-orang yang ingin meraih pahala dengan menimpakan derita atas orang-orang dianggap sebagai penganut ajaran Yahudi dan Majusi.
Mungkin kamu menganggap sikap orang-orang yang muak dengan kekerasan atas nama agama dan politisasi agama sebagai sindrome minoritas atau apalah namanya, sampai suatu saat anakmu mogok sekolah karena dibully teman-temannya dan didiskriminasi guru-gurunya. Baca juga: Transkip Orasi Malam 5 Tahun Tragedi Sampang
So, stop ngajari ayam berkokok! Tak ikut berdarah-darah di arena dan tak merasakan risiko, tak perlu mencemooh! Kembalilah ke barismu. Sadari taklifmu. Teriakmu tak diperlukan saat ini. Shut up!