Skip to main content

BERLINDUNG DARI DIRI SENDIRI

By September 18, 2016No Comments

Suatu hari seorang murid bertanya mursyidnya, “berapa langkah yang diperlukan untuk mencapai Tuhan?”
“Hanya satu langkah,” jawab sang mursyid.
“Mungkinkah itu?” tanyanya penasaran.
“Memang hanya satu langkah,” tandasnya.
“Langkah apakah itu, guru?” tanyanyan penasaran.
“Berlindunglah kepada Allah dari dirimu”.
Jawaban singkat itu bak petir yang menyambar kesadarannya. Seketika ia menangis dan mengangkat tangannya seraya menghadap langlit seraya berucap, “Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari diriku.”
Ada yang berlindung kepadaNya dari sebagian manusia.
Ada yang berlindung kepadaNya dari setan.
Ada pula yang berlindung kepadaNya dari diri sendiri.
Ada yang menuhankan Tuhan. Ada yang menuhankan bukan Tuhan. Ada yang menuhankan diri.
Setiap orang punya kualitas batin yang berbeda-beda sesuai capaian/amalnya masing-masing. Tuhan tampak dalam batin setiap orang sesuai kualitas batinnya.
Tuhan yang disembah, disebut dan diajak berbincang adalah penampakanNya yang paling dekat sesuai entitas dan kualitas eksistensi setiap orang.
PenampakanNya gradual dengan efek vibrasi yang berbeda-berbeda pada layar batin setiap orang.
Ketajaman layar batin berbeda-beda sesuai kebersihannya masing-masing.
Tuhan yang kau sembah, kau seru, kau sebut dan kau ajak berbincang adalah penampakanNya yang paling dekat denganmu sesuai luas area eksistensimu.
Hawa nafsu bukanlah makhluk lain. Ia adalah diri kita sedang tak menggunakan akal sehat.