Dalam bisnis ada dua sektor, yaitu sektor real, meliputi komoditas dan pergadangan benda, dan sektor jasa perbankan yang disebut sektor maya, yang lebih dikenal dengan istilah CDS. Seorang teman yang kebetulan memiliki latarbelakang pendidikan ekonomi perbankan, dan kini sedang bekerja di sebuah bank pemerintah, Trixi, berbaik hati dengan menjelaskan anatomi permasalahannya sebagai berikut:
CDS (Credit Default Swap) adalah kontrak swap di mana pembeli melakukan pembayaran ke penjual, dan sebagai imbalannya menerima hak untuk memperoleh pembayaran bila kredit mengalami default atau kejadian lain yang tercantum dalam credit event, misalnya kebangkrutan atau restrukturisasi. Instrumen kredit yang dimaksud tidak perlu berhubungan dengan baik pembeli maupun penjual kontrak ini.
Ia adalah kontrak kredit derivative antara dua pihak di mana “pembeli” melakukan pembayaran periodic kepada “penjual” dengan imbalan hak pembayaran bila ada kejadian kredit atau default di pihak ketiga atau “entitas tertunjuk”.
Dalam kejadian default di pihak entitas tertunjuk:
- “pembeli” biasanya mengirimkan asset yang default ke penjual untuk menerima pembayaran di nilai par. Ini dikenal sebagai “Physical Settlement”
- Atau penjual membayar ke penjual selisih dari nilai par dengan nilai pasar atas surat hutang tertentu. Ini dikenal sebagai “cash settlement”.
CDS biasanya digunakan untuk mengasuransikan defaultnya suatu instrument financial seperti obligasi dan hutang perusahaan. Namun selain itu mereka juga bisa digunakan sebagai instrument yang diperdagangkan antara penjual (yang meyakini kalau suatu instrument finansial tidak akan mengalami default) dan pembeli (yang meyakini kalau suatu instrument financial akan mengalami default).
Bank dan institusi lain telah menggunakan CDS ini untuk menutupi resiko default atas berbagai portfolio kredit yang mereka miliki.
CDS ini membuat bank dapat menyebarkan resiko dan memungkinkan hedge funds untuk melakukan spekulasi atas berbagai instrument kredit yang ada. Dalam contoh ini, hedge fund akan menjual proteksi ke suatu bank, kemudian akan menjual kontrak ini ke bank lain, dan berlanjut lagi. Praktek ini akan memasukkan investor ke dalam jalinan hubungan yang susah dirunut.
CDS adalah produk derivative kredit yang paling banyak diperdagangkan. Bank for International Settlements melaporkan kalau jumlah jumlah transaksi over the counter (di bawah tangan) instrument ini mencapai $42,6 trilyun pada bulan Juni 2007, dari sebelumnya pada Desember 2006 sebesar $28,9 trilyun dan $13,9 triliun di Desember 2005. Pada akhir 2007 diperkirakan ada $45 triliun sampai $62,2 triliun nilai outstanding CDS di seluruh dunia.
Pada tahun 2007, Chicago Mercantile Exchange menyusun bursa yang diregulasi pemerintah federal untuk memperdagangkan CDS. Namun hingga kini belum berjalan karena boikot dari bank-bank yang lebih senang melakukannya di bawah tangan.