Blogger Duetkan Siti Fadilah dengan Ahmadinejad
Perjuangan mewujudkan perjanjian transfer virus atau material transfer agreement (MTA) yang transparan dengan World Health Organization (WHO) memang tak mudah. Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari mengalami berbagai tekanan, yang paling banyak, via internet.
"Dalam proses saya berjuang, banyak tekanan dan teror dari luar dan dari dalam. Dan biasanya teror-teror itu dari internet yang menghujat saya, wah sudah seperti apa saja," ujar Menkes.
Hal tersebut disampaikan Menkes menjawab pertanyaan wartawan tentang tekanan yang dialami ketika buku Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung terbit, di kediamannya, Jl Denpasar Raya 14, Kuningan, Jakarta, Kamis (21/2/2008).
"Blogger. Saya dibikinkan blog orang coba, kurang ajar banget to. Dibikin blog Siti Fadilah Supari, tapi isinya nyeremin," ujarnya.
Padahal, Menkes mengakui kalau tidak bisa membuat blog. Tapi hal itu ditanggapinya dengan tenang.
"Orang yang nggak tahu dikirain aku bikin blog sendiri ya, padahal aku nggak bisa bikin blog. Begitu dibuka ada blog Siti Fadilah, tak buka waduh, isinya ada 2 orang nyebelin di dunia ini Ahmadinejad sama Siti Fadilah itu," tuturnya.
Hingga satu pekan sejak bukunya diluncurkan, 6 Februari 2008, Menkes mengatakan, kendati ada tekanan, namun lebih banyak dukungan yang diterima. "Banyak sekali sms-sms bertaburan dalam HP saya, semua mendukung," ujar dia.
Menkes juga belum menerima tanggapan langsung dari WHO, pihak yang dituding melakukan ketidakadilan karena melakukan transfer virus yang tidak transparan, dalam bukunya. (detikcom)