"Bom Pintar" Iran

"Bom Pintar" Iran
Photo by Unsplash.com

Teheran--RoL--Iran telah mengembangkan "bom pintar" seberat 2.000 pon (900 Kg), kata pernyataan kementerian pertahanan seperti dikutip oleh media resmi Rabu, dalam pengumuman terakhir dari Teheran mengenai kemajuan soal perangkat keras militer.

Bom kendali itu, yang diberi nama Qased (Messenger), dikembangkan oleh para sepesialis di kementerian itu dan sekarang telah dapat operasional, kata kantor berita IRNA, yang menambahkan bahwa bom itu dapat dijatuhkan dari jet F-4 dan F-5.

Iran masih menggunakan pesawat, seperti F-5, yang dipasok oleh AS pada pemerintah bekas shah Iran, yang adalah sekutu dekat AS. Mohammad Reza Shah dijatuhkan dalam revolusi Islam 1979, setelah mana Washington memutuskan hubungan dengan Teheran.

Kedua negara itu terlibat dalam konflik yang makin dalam mengenai program nuklir Iran, yang Barat duga ditujukan untuk membuat bom atom, tuduhan yang Iran bantah.

Iran sering mengatakan telah membuat senjata baru dan menatar senjata tapi jarang memberikan rincian yang cukup bagi pengamat untuk menentukan kemampuan senjata itu.

Meskipun banyak dari persenjataan Iran yang telah ketinggalan zaman, pengamat mengatakan Iran telah menjadi pandai untuk memodifikasi senjata itu.

Menteri Pertahanan Mostafa Mohammad Najjar mengatakan tahun lalu, Iran telah mendesain bom Qased tapi belum mengujinya. Ia mengatakan hanya sejumlah negara terbatas yang memiliki teknologi "senjata kendali dan pintar".

AS mengatakan akan lebih menyukai penyelesaian diplomatik atas perselisihan nuklir (nya dengan Iran), tapi tidak mengesampingkan aksi militer. Iran telah mengancam untuk memukul kembali kepentingan regional AS jika diserang.

Pengamat menilai bom ini merupakan bagian dari strategi Iran untuk membangun dan mengembangkan industri militer. Awal bulan ini, Iran mengumumkan dimulainya produksi besar-besaran jet tempur buatan mereka, Azarakhsh (Lightning), untuk memperbarui armada tempur mereka yang sudah tua.

Iran juga diyakini telah mengembangkan kemampuan memodifikasi persenjataan tempur mereka yang usang terkait embargo persenjataan oleh AS. Ini terbukti dengan kemampuan Iran memproduksi kendaraan lapis baja dan kendaraan militer sejak 1992. Dilanjutkan dengan keberhasilan Iran memproduksi berbagai jenis rudal yang memiliki beragam kemampuan jelajah. Sebaliknya, AS sendiri kerap meremehkan klaim Iran. Washington kerap mengatakan klaim Iran atas kemampuan militernya terlalu dibesar-besarkan. ap/afp/lan (ANTARA/Reuters/Republika 23, 24 Agustus 2007)

Read more