Skip to main content

Breaking News! Polisi Anti Ziarah Saudi Lukai Para Penziarah

By February 25, 200911 Comments

Pertikaian antara peziarah Syiah dan polisi Saudi meletus. Sebagaimana dilaporkan oleh Press TV, peristiwa itu terjadi mulai pada Jumat sore setelah polisi keagamaan kerajaan itu memfilmkan peziarah wanita Syiah diluar makam Baqi di Medinah, area makam  para anggota keluarga Nabi, yang diyakini sebagai imam oleh Muslimin Syiah.


Ketika lima kerabat dari para wanita ini menuntut agar polisi menyerahkan kaset rekaman itu, terjadi keributan yang berujung pada penangkapan lima kerabat tersebut, demikian menurut seorang saksi yang anonym.


Saksi yang sama mengatakan kalau 3000-4000 peziarah kemudian berkumpul di luar makam itu menuntut pembebasan mereka. Namun polisi menggunakan pentungan untuk membubarkan massa. Sekelompok wahhabi yang berada di sekitar juga turut serta dalam menyerang peziarah syiah ini.  Dalam peristiwa ini, sejumlah penziarah, yang sebagian besar wanita, mengalami  luka-luka. Satu ulama tertikam di tengah keributan itu. Namun, sebagaimana dilaporkan televisi Alalam, kini kondisinya telah kembali stabil.


Muslim Syiah yang merupakan minoritas dari 22 juta penduduk Saudi Arabia dianggap sebagai kafir oleh Wahabi. Mereka juga mengalami perlakuan diskriminatif dari polisi relijius Negara kerajaan tersebut. Syiah telah berulang kali mengeluhkan pelarangan mereka dari bergabung menjadi anggota kepolisian, mengajarkan agama di sekolah-sekolah, dan sejumlah profesi lain. Banyak  aktivis  Syiah yang kritis dipenjarakan.


Pertikaian ini mendorong Syaikh al-Saffar untuk mengajukan permohonan kepada raja untuk segera menghentikan hinaan-hinaan dan diskriminasi yang dilakukan polisi relijius. Ia menyatakan bahwa  tindakan represif  polisi ini melanggar “HAM dan akhlak Islami” serta seruan toleransi yang diserukan dalam Konferensi antar-agama yang juga dihadiri raja beberapa bulan yang lalu.


Ia melanjutkan “Peziarah Syiah biasanya diperlakukan dengan kasar…dan buku-buku mereka juga disita. Hal ini menyebabkan ziarah keagamaan “menjadi rawan ketegangan antar-mahzab.”


Sementara itu, polisi Median menyatakan mereka telah menangkap lima orang yang dituduh telah menciptakan  keonaran di gerbang makam yang telah ditutup karena jam zizarah telah habis.


Pada hari Selasa, sembilan orang lainnya telah ditangkap setelah polisi menyerang peziarah yang berada di makam dalam rangka memperingat wafatnya Nabi Muhammad SAW.