Saya lebih memilih kata “pekerja” (Worker dalam bahasa Inggris atau عامل dalam bahasa Arab) daripada buruh yang dalam bahasa Jawa lebih berarti “babu” atau suruhan.
Kata buruh mengandung makna bawahan. Sedangkan pekerja lebih umum. Ia mencakup orang yang bekerja di bawah orang lain dan bekerja sendiri.
“Buruh” mengandung makna sempit yang hanya mencakup lapis tertentu dari para pekerja. Makna kata “pekerja” meliputi atasan dan bawahan.
Buruh mengandung makna sempit yang identik dengan koorporasi. Sedangkan “pekerja” meliputi setiap manusia yang melakukan aksi produktif termasuk pemulung.
Buruh hanya mengandung makna aktivitas fisik. Pekerja meliputi aksi fisik dan mental sehingga pemikir dan relawan juga tercakup di dalamnya.
Buruh secara niscaya melambangkan sistem kapitalistik yang memposisikan “human” sebagai instrumen mekanik yang digerakkan oleh kuasa modal.
وقل اعملوا فسيرى الله عملكم
Dan katakanlah (hai Muhammad) “bekerjalah, niscaya Allah akan melihat pekerjaan kalian”.
Berikan pekerja upah sebelum keringatnya mengering, dan beritahu dia tentang upahnya sebelum melakukannya. (Hadis).