Bus Transjakarta Khusus Perempuan: Apresiasi atau Diskriminasi?
Kasus pelecehan terhadap perempuan di atas Bus Transjakarta sering terjadi. Sebagian besar kaum hawa pengguna moda transportasi yang dirintis Sutiyoso ini pun setuju jika ada Bus Transjakarta khusus perempuan.
"Mayoritas perempuan pengguna bus transjakarta setuju dengan pengoperasian busway khusus perempuan. Dari 853 responden, sebanyak 90,2% mengatakan setuju dengan bus khusus itu," ujar Direktur Institut Studi Transportasi (Instran) Dharmaningtyas.
Hal itu diungkapkannya dalam jumpa pers merilis hasil survei Instran mengenai kemungkinan diadakannya Bus Transjakarta khusus perempuan sebagai solusi mencegah terjadinya pelecehan seksual, di Balai Kota, Jakarta, Kamis (3/4/2008).
Sebagian besar responden yang setuju dengan bus khusus perempuan itu menyorot masalah keamanan dan faktor kenyaman. Dari 893 responden yang disurvei, sebanyak 68,1 % menyatakan akan menggunakan Bus Transjakarta khusus perempuan itu.
Sementara itu, yang menyatakan tidak setuju dengan bus khusus perempuan itu mencapai 5,6 %. Sebanyak 20,8% beralasan lebih baik memperbaiki pelayanan yang ada sekarang.
Alasan kedua sebanyak 3,5% responden menyatakan laki-laki dan perempuan sama saja. Sedangkan kelompok yang ketiga, sebesar 2,6% responden, menyatakan pengoperasian Bus Transjakarta khusus perempuan hanya akan merepotkan.
"Alasannya ribet jika pergi bersama keluarga atau teman," tutur Dharmaningtyas.
Mengenai hasil survei ini, Darmaningtyas mengatakan pemisahan ini hanya bersifat opsional (pilihan) bukan pemisahan secara biologis apalagi ideologis. "Artinya mereka yang merasa lebih nyaman menggunakan bus khusus dipersilakan. Tapi mereka yang ingin campur dengan penumpang cowok tidak dilarang," ujar dia.
"Jadi pasangan suami istri atau keluarga yang berpergian naik Bus Tranjakarta tidak perlu khawatir kalau mereka akan dipisahkan. Mereka tetap diberi kebebasan," tambahnya.
Yang membingungkan adalah bagaimana memperlakukan laki yang merasa dirinya untuk cantik untuk jadi cowok, atau perempuan yang merasa terlalu gantung untuk jadi cewek. Mungkinkah ada Transjakarta khusus buat lapisan yang membingungkan ini? He he ..