Cina Diskriminatif terhadap Minoritas Muslim
Kelompok minoritas muslim Uighur di China Barat memprotes kebijakan baru pemerintahan Beijing mengenai larangan bepergian dengan pesawat menjelang pelaksanaan Olimpiade.
Pemerintah Beijing menganggap larangan ini bertujuan menjaga keamanan serta ancaman teroris. "Penjagaan keamanan saat ini sangat ketat. Mereka menggeledah apa pun yang saya bawa," ungkap Hasmat, pengusaha asal Uighur seusai menjalani serangkaian pemeriksaan di Bandara Urumqi, Provinsi Xinjiang.
Hasmat menyatakan dirinya wajib mendapatkan surat pengantar dari perusahaan yang akan dikunjungi di Kota Xian sebelum mendapatkan tiket dari maskapai Chinese Airline. Menurut pengakuannya, pemerintah menjalankan prosedur ini demi keamanan Olimpiade.
"Hanya karena saya adalah warga Uighur, prosedur ini dilakukan pada saya.Ini tidak adil.Kami juga mendukung pelaksanaan Olimpiade," kecam Hasmat. Perlakuan diskriminasi atas warga Uighur itu bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, seorang wanita berusia 20 tahun di Kashgar menyatakan dirinya telah dua kali tidak diizinkan mendapatkan tiket kereta api menuju Urumqi untuk bekerja.
Pada awal tahun ini, wanita itu menyatakan polisi China telah menyita paspornya dengan alasan untuk menjaga keselamatan. Namun, kelompok Uighur di pengasingan menganggap hal ini hanya taktik yang bertujuan mencegah mereka bergabung dengan kelompok teroris dunia saat Olimpiade. Kelompok Uighur merupakan warga keturunan Turki di wilayah Xinjiang mencapai lebih dari 8 juta orang. (okezone)