Cinta tak pernah jatuh, tapi bisa membuat orang terjatuh-jatuh.
Sebenanya “jatuh cinta” adalah terjemahan yang kurang pas dari “falling in love”. Yang lebih pas adalah “jatuh ke dalam cinta”
Yang lebih pas lagi adalah “naik ke cinta” atau “naik cinta” daripada “jatuh cinta” atau “jatuh ke dalam cinta”.
Sebagian besar orang yang merasa jatuh cinta itu hanya merasa mencintai. Yang lebih mengharukan adalah merasa dicintai.
Ada yang mencintai. Ada pula yang merasa mencintai. Ada yang dicintai. Ada juga yang merasa dicintai. Gagal membedakan fakta dan rasa bisa berakibat fatal
Sebagian yang dicintai tak merasa dicintai. Sebagian yang merasa merasa mencintai tak mencintai. Cinta memang misteri di balik fakta dan rasa.
Sebagian orang mengalami peristiwa cinta. Sebagian lain mengalami rasa cinta.
Sebagian peristiwa cinta terjadi karena kekuatan kata. Sebagian persaan cinta terjadi karena kehabisan kata.
Mencintai tanpa dicintai adalah rasa. Dicintai tanpa mencintai adalah peristiwa. Mencintai dan dicintai adalah rasa berperistiwa.
Tak perlu risau karena merasa tak dicintai. Yakinlah bahwa ada yang mencintaimu meski kamu tak merasa dan dia tak merasa kau mencintainya.
Tak perlu risau karena tak merasa dicintai. Yakinlah bahwa ada yang mencintaimu meski kamu tak merasa dan dia tak merasa kau mencintainya.
Di suatu tempat antara benar dan salah ada sebuah taman. Disitulah kita bertemu. ~Rumi~ Puisi ini mewakili cinta yang terlambat atau terhambat
Konon, The Secret Garden” (Taman rahasia) adalah tempat kelindan dua hati yang diceraikan oleh anggapan dan norma.
Cinta tak bisa dijelaskan bukan karena sok berfilsafat atau bersastra tapi karena cintalah yang menjelaskan selainnya.
Dikatakan bahwa cinta tak tunduk pada logika bukan karena pecinta kehilangan nalar tapi karena cinta bukan premis tapi peristiwa.
Bila melihatmu, sangat mungkin tak akan mencintaimu. Bila melirikmu, dia terduga mencintaimu.