Pecinta sejati tak malu dan tak takut mengungkapkan cintanya..
Bagi pecinta sejati mengungkapkan cinta bukan keharusan tapi keniscayaan dan kebutuhan.
Mengungkapkan cinta adalah keniscayaan dan kebutuhan bagi pecinta sejati bukan bagi yang dicintai.
Cinta sejati adalah kesadaran akan koneksitas eksistensial. Ini bukan sekadar rasa atau afeksi emosional.
Manusia yang tak punya cinta adalah keranda berjalan.
Cinta sejati itu vertikal, eksistensial, tidak transaksional seperti cinta semut yang memaknai cintanya kepada madu dengan menenggelamkan diri di dalamnya.
Cinta sejati tak berjarak dengan yang dicintai seperti semerbak dan kesturi, merah dan darah, serigala dan lolongan, seperti Ali dan Muhammad.
Pecinta sejati mengungkapkan cintanya dengan akal, hati dan raga. Cinta sejati melahirkan kepatuhan karena yang dicintai itulah cinta.
Cinta sejati tak rasional juga bukan irasional tapi suprarasional. Ia melampaui aksioma.
Cinta sejati membuat Abu Zar berteriak lantang memaki ketidakadilan dan menyambar kematian sebatangkara di gurun tandus dengan senyum merekah.
Setiap pecinta Abu Turab adalah pujangga.
Cinta sejatilah yang membuat Ali bergairah menggantikan posisi Nabi berselimut di atas ranjang saat dikepung dan akan dibunuh.
Telusuri silsilah-silsilah tarekat dan traktat-traktat mistisisme! Ada satu nama yang jadi muaranya…Ali. Ini tak perlu persetujuan.
Cara halus menafikan keistimewaannya dan mendangkalkan makna cinta kepadnya adalah menyandingkan keistimewaannya bersama yang tak sepadan denganya.
Dia punya semua alasan dicintai dan dibenci. Setiap insan dengan kecahayaan & kegelapan dirinya masing-masing bisa memilih salah satunya. Ali!
Dia disebut Imam, Sayyidina, Amirulmu’minin. Ia dihormati dengan Radhiyallahu anhu, Karramallahubwajhah dan alaihissalam. Ini tak perlu persetujuan.
Menafikan keistimewaan dan keunggulannya berarti menafikam krefibilitas orang yang mengistimewakan dan mengunggulkannya.
Demi keselamatan Nabi, dia adalah orang yang terakhir berhijrah.
Dulu diajarkan bila petir memecah awan, itulah kilat pedangnya. Bila halilintar menggelegar, itulah bunyi pedangnya. Sekarang penyebutnya dikafirkan.
Cinta sejati mendorong Malik bin Nuwairah at-Tamimi untuk melakukan demonstrasi mengecam kecurangan, korupsi dan diskriminasi.
Kalau karena cinta kepadanya, semua benci dan gangguan ini ditimpakan, itu sepadan, bahkan kurang.