Ada segelintir orang yang mungkin kurang beruntung secara intelektual atau sudah berbekal sinisme sektarian, mengunjungi blog ini lalu tergesa-gesa memberikan comment serampangan. Umumnya, saya delete karena isinya sangat tidak layak.
Hari ini ada sebuah comment yang masuk ke posting “Salafi Vs. Sunni di Mataram”. Meski bernada sarkastis, komentar itu perlu diklarifikasi dan diladeni juga beri tanggapan. Tentu saya dengan rasa geli menanggapinya.
Pemberi comment mengancam saya dan komunitas yang menurutnya sama dengan saya. Saking tidak beruntungnya dia secara intelektual, orang yang nyomot nama Zainal Abidin ini tidak membaca sampai tuntas berita yang saya co-pas secara utuh dari situs berita antara.
Silakan menikmati comment dan tanggapan saya.
He Go Blog…! kalau nulis yang sopan..! jangan menghina Imam Syafi’i. dalam tulisan anda diatas, “……karena sama-sama berkiblat ke Iman Syapii meskipun…” apa maksud anda menyebut Imam Syafi’i dengan Syapii..? pasti anda sengaja menulis hal tersebut dengan nada menghina Imam Syafi’i. mengapa anda tidak menulis dengan benar “Syafi’i”? ingat..! jika kami umat Islam (Syafi’iyuun) bergerak lebih keras lagi kepada para penganut syi’ah, jangan salahkan kami..! sebab anda sebagai biang fitnah. kami bisa menggerakkan massa berjumlah besar untuk menumpas ajaran Syi’ah khususnya di jatim, kami sangat mengenal anda, bahwa anda adalah penganut faham Syi’ah. kami sangat tersinggung dengan tulisan anda yang tidak sopan…!
Respon kami ini sebagai peringatan keras..!
(ASWAJAH-JATIM)
Baca dulu tulisannya, baru beri comment! Ini adalah berita yang ditulis oleh Antara secara literlek (tanpa disunting setitikpun oleh pemilik blog). Anda bisa menemukannya bila anda mau mencarinya di google dan lainnya (http://www.antara.co.id/arc/2009/2/23/rumah-jamaah-salafi-diserang/). Saya hormati pondok Langitan karena saya juga pernah berguru kepada para kyai Langitan. Saya pernah sepondok dengan Gus Mujib. Tapi tulisan anda yang bernada ancaman dan menggurui sungguh tidak pantas. Soal syiah atau bukan, itu bukan urusan anda. Ini negara bebas. Jangan pula mengatasnamakan kelompok. Muslim sejati tidak takut diancam. Sebaliknya anda mengaku keliru dan mencabut tuduhan itu