Pemimpin spiritual Tibet di pengasingan Dalai Lama menyebut hubungan seks membawa manusia kepada kepuasan sementara sebelum berbuntut kepada masalah. “Dorongan seksual serta hasrat yang ditimbulkannya, sebenarnya, menurut saya, adalah periode kepuasan dalam waktu singkat dan terkadang lebih mengarah kepada lebih banyak masalah,” kata Dalai Lama dalam bahasa Inggris tanpa didampingi oleh seorang penerjemah kepada beberapa wartawan di sebuah hotel Lagos.
“Suatu hal yang alami sebagai manusia…dihadapkan pada hasrat seks yang muncul, namun kemudian Anda disadarkan oleh intelejensi untuk memahami bahwa kehidupan berpasangan selalu tak lepas dari masalah. Dan dalam beberapa kasus, kehidupan itu berbuntut kepada bunuh diri serta pembunuhan,” kata Dalai Lama.
Dalai Lama menjelaskan masalah itu terjadi walaupun manusia merindukan kehidupan berpasangan. Namun, menurut Dalai Lama, pada saat yang sama, kehidupan secara keseluruhan lebih baik tanpa keterikatan yang membuka peluang kebebasan lebih besar.
Dengan predikat sebagai pemimpin spirituil Buddha yang menganut paham terbebas dari lingkaran reinkarnasi dan kematian, Dalai Lama menyanjung kehidupan selibat. “Terlalu banyak keterikatan terhadap anak-anak, pasangan, merupakan salah satu hambatan untuk mencapai ketenangan pikiran,” jelas Dalai Lama.
Dalai Lama tiba di Lagos untuk menghadiri sebuah konferensi di negara Afrika barat ini. Dari Lagos, Dalai Lama bertolak ke Republik Ceko, Jumat (5/12) sebelum melanjutkan perjalanan ke Brussels untuk menyampaikan pidato di hadapan Parlemen Eropa. Dalai Lama kemudian bertolak menuju Polandia dan direncanakan bertemu dengan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy. (kompas)