Presiden Iran, Ahmadinejad, dalam pidato penuh semangat, terlihat geram terhadap Israel dan sikap diam para pemimpin Arab yang tidak mersepon teriakan para demonstran di negara-negara mereka.
“Serangan-serangan brutal Israel atas Gaza menandakan bahwa eksistensi Zionis Israel segera lenyap,” tandas Ahmadinejad di parlemen Iran. Demikian dilaporkan telivisi Alalam.
Seperti diberitakan Press TV, dalam pembicaraan melalui telepon dengan pemimpin kelompok Jihad Islam Palestina, Ramadan Abdullah Sabtu kemarin, Ahmadinejad menegaskan, serangan ini tidak akan mengubah kondisi apa pun bagi Israel.
Sementara itu, seperti dilaporkan aljazeera, Presiden Mesir, Hosni Mobarak, menangkis semua tuduhan yang ditujukan ke Mesir dan Pemerintahannya seraya mengatakan bahwa Mesir tetap berusaha melakukan pendekatan agar serangan atas Gaza dihentikan.
Dalam pidato yang disiarkan secara tunda oleh telivisi aljazeera, Mobarok tetap bersikeras mempertahankan sikapnya menutup pintu perbatasan Rafah.
Pada tempat lain, para pemimpin Organisasi Kerjasama Teluk, yang terdiri dari Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Bahrain dan Oman, yang sedang berkumpul di Masqat, ibukota Oman, tidak terlihat tegang dan berduka, selain hanya membaca teks-teks tertulis berisikan kecaman dan ungkapan kesedihan atas derita bocah-bocah Gaza. Pertemuan itu lebih mirip acara lomba pidato ketimbang pertemuan yang menghasilkan keputusan nyata.
Dilaporkan oleh irib, anggota Parlemen Suriah, Khaled al-‘Abud menuding sejumlah negara Arab terlibat dalam aksi pembersihan etnis Palestina di Jalur Gaza. Khaled al-‘Abud kemarin malam (Senin, 29/12) dalam wawancaranya dengan Al-Alam mengatakan, “Kita tidak akan pernah menyaksikan aksi pembantaian di Jalur Gaza jika sejumlah negara Arab tidak bersekongkol dengan Rezim Zionis Israel dalam menggulingkan resistensi dunia Arab.