DATABASE

Teknologi hadir sebagai stalker legal yang mengawasi kolestrol pengguna sambil menjual data kebiasaan "ngupil" ke iklan skincare. Di dunia ini, privasi adalah mitos, dan pizza adalah dalih untuk menguliti identitas—satu gigitan, seribu data bocor.
Operator: [dengan suara robotis manis bak asisten AI]
"Terima kasih telah menghubungi Pizza Hot—penyambung lidah antara lapar dan kekecewaan. Sebelum memesan, izinkan kami mengais data jiwa-raga Bapak dari server pemerintah. Nomor KTP-nya, silakan~"
Konsumen: [berdehem gugup, suara terdengar seperti kentut tercekik]
"610204... eh, 9998-45-54610. Halo, saya mau pizza biasa aja, yang—"
Operator: [memotong dengan antusiasme]
"Pak Bejo! Jalan Hang Tuah No.16! Kabarnya tadi pagi Bapak marah-marah ke tukang sampah karena ban motor bocor? Untuk keamanan transaksi, kami konfirmasi: nomor telepon rumah 021-77726378, kantor 021-665872673, HP 0811-27894022—oh, dan [dengan nada tiba-tiba lesu] Bapak sedang menelepon dari toilet rumah, ya? WiFi-nya lemot karena sinyal terhalang pipa got kan?"
Konsumen: [suara mendesis seperti kucing kesetrum]
"Bushet! Lha kok tahu?!"
Operator: [bergumam sambil mengetik]
Medical record Bapak berkata tidak untuk Seafood Pizza. Tekanan darah 180/110, kolesterol setara 10 piring rendang. [dengan semangat sales] Tapi kami punya Low Fat Hokkien Mee Pizza! [berbisik] sesuai riwayat pencarian Bapak di Google kemarin: Resep Hokkien Mee ala mantan."
Konsumen: [suara pecah berkeping-keping]*
"Astaga... Ya udah, paket keluarga! Berapa totalnya?!"
Operator: *[klik-klik mouse]
"Rp190.000. Tapi [dengan nada pseudo-khawatir] paket ini hanya untuk 4 orang. Sedangkan jumlah anak Bapak 7, termasuk si bayi yang kelahirannya dibantu tetangga. Saya sarankan bapak pakai Pay Later supaya bisa pesen lebih banyak. Eh, ternyata akun Pay Later Bapak sudah diblacklist.
Konsumen: [terdengar mulai mendengus]
"BAYAR PAKE KARTU KREDIT!"
Operator:
"Kartu kredit anda telah Over Limit dan Bapak punya utang di bank sebesar Rp. 5.350.000,- sejak bulan Agustus lalu, itu belum termasuk denda untuk tunggakan kontrak rumah Bapak. Cash saja, Pak~"
Konsumen: [menggeram seperti kompor meleduk]
"NANTI GUE AMBIL DUIT DI ATM!!"
Operato: [dengan riang]
"Mungkin nggak bisa juga Pak, record Bapak menunjukkan bahwa batas anda menarik uang di ATM telah tercapai.."
Konsumen: [meledak, suara pecah berkeping]
"ANJIRRR! KIRIM PIZZANYA!
Operator: [datar]
"Estimasi 45 menit. Tapi [suara tiba-tiba ceria] Bapak bisa hemat ongkir dengan motor bebek butut Bapak B-3344-CD! Catatan kepolisian kami menujukkan Bapak 3 kali tilang karena knalpot miring. Hati-hati, pak!"
Konsumen: Sialan, eh anjing b.a.n.g.s.a.t, kagak sopan banget!
Operator : Hati-hati dengan ucapan bapak. Masih ingat pak tanggal 15 Mei tahun anda pernah di penjara 3 bulan karena mengucapkan kata-kata kotor kepada seorang polisi??
[terdengar kursi jatuh, lalu senyap]*
Operator : Ada yang lain, pak?
Konsumen : Tidak ada, eh tapi kalo pesan paket keluarga khan ada gratis Coca Cola 3 cup khan?
Operator : Betul pak, tapi menurut catatan kami Bapak juga mengidap diabetes karena suka minum kopi saset di warkop Pak Kohar deket rumah Bapak. Jadi kami tidak mau mengambil risiko dan teguran dari Dinkres, Pak...
Konsumen : diam [menggeram menahan dongkol]
Operator: Pesanan dikonfirmasi. Untuk komplain, kunjungi situs kami. Terima kasih!
Telepon berikutnya:
Operator : Ibu Sri dari Jatinegara ya? Yang baru saja googling "cara jitu membalas dendam kepada mantan kan?"