Wakil presiden Muhammad Jusuf Kalla menegaskan Indonesia siap menyelenggarakan pertemuan darurat KTT Arab bilamana memang diperlukan. Penegasan itu disampaikan Wapres Kalla menjawab pers seusai bertemu dengan Perdana Menteri Republik Syria Muhammad Naji Al-otar di Istana Wapres Jakarta Senin (12/1) sore ini.
“Indonesia siap jika memang diminta kita akan segara selenggarakan itu,” Tandas kalla. Dalam pertamuan tersebut Wapres Kalla didampingi Menteri Agama Maftuh M. Basyuni dan Duta Besar RI untuk Syria M. Muzammil Basyuni.
Sebelumnya, pers menayakan kesiapan Indonesia bilamana pertemuan darurat KTT Arab diminta oleh negara-negara arab di Jakarta untuk menghentikan aksi Israel di Palestina. Menurut Wapres, bukan untuk pertama kali Isarel menolak mematuhi resolusi PBB.
“Banyak sekali yang sudah ditolaknya sejak dulu, Isarel memang tidak memiliki kepedulian oleh sebab itu tekanan harus banyak dilakukan,” ujar Kalla. Persatuan liga arab, tambah wapres, harus diwujudkan. “Jika tidak ada persatuan di anatra negara-negara arab sendiri tidak mungkin bisa menghentikan Isarel,” tambah Kalla.
Sementara itu, secara terpisah mantan rektor UIN (Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatullah Azumardi Azra yang juga Deputi Seswapres Bidang Kesra menyatakan Indonesia harus mengirim tim utusan untuk mememui negara-negara kunci di Timur Tengah bilamana bersedia menjadi tuan rumah pertemuan darurat KTT Arab. Negara-negara yang dikunjungi oleh utusan tersebut di antaranya Mesir, Yordania, Arab Saudi, dan Syria.
“Kalau perlu Iran pun dilibatkan,” ujar Azumardi.
Adapun mengenai rencana pengiriman pasukan perdamaian Indonesia ke Jalur Gaza, Wapres Kalla menyatakan saat ini pasukan perdamaian Indonesia sudah ada di Libanon.
“Jika sudah ada keputusan tersebut, Indonesia yang pertama akan mengirimkan pasukan perdamaian,” ujarnya. Selain itu, jumlah pasukan perdamaian yang di Libanon akan ditambah. (Kompas)