Demi Mengais Restu Lobi Yahudi, Obama Sembahyang di "Dinding Ratapan"
Kandidat presiden Amerika dari partai Demokrat, Barack Obama menutup kunjungannya ke Israel hari ini Kamis (24/7) dengan mengunjungi tembok Barrak atau disebut Israel sebagai tembok ratapan. Hal ini ditunjukkan sebagai dukungan kuatnya kepada Israel agar ia mendapatkan dukungan dari lobi yahudi di Amerika dalam kampanye presidennya.
Obama mengatakan bahwa dirinya adalah “teman Israel” dan tidak akan menekannya agar melakukan kompromi-kompromi dalam proses perundingan dengan Palestina. Menurut Obama jika itu ia lakukan sama saja menjebloskan Israel dalam bahaya. Obama menyebut Israel adalah “mukjizat”.
Obama mengatakan bahwa Negara Israel menghadapi serangan musuhnya yang ingin menghancurkannya. Namun Israel akan mendapatkan teman di dekatnya selalu yaitu Amerika Serikat. Ia menambahkan bahwa AS selalu akan mendukung keamanan Israel.
Pada saat yang sama, Obama juga menebar ancaman akan memberikan sanksi berlibat kepada Repulik Islam Iran. Ia menegaskan bahwa semua pilihan akan dilakukan Amerika dalam menyikapi nuklir Iran, termasuk pilihan militer.
Obama menilai dalam pernyataan persnya bahwa serangan udara ke reactor nuklir Iran tidak cukup dengan mencegahnya memiliki senjata nuklir. Ia menyerukan agar melakukan politik ekstrim terhadap Iran.
Kunjungan Obama ke Israel juga dilakukan ke permukiman Sidrot dekat Jalur Gaza yang menjadi sasaran kelompok perjuang perlawanan Palestina sebagai respon atas kejahatan Israel.
Obama mengkritik ‘aksi terorisme’ terhadap Israel, menunjuk perlawanan Palestina dan persenjataan Hizbullah Libanon dan system pemerintahan Iran. Senator Eiloni Amerika juga menolak Israel melakukan perundingan langsung dengan Hamas dan itu sikap resmi AS sekarang.
Sebelumnya kandidat presiden AS John Makin sudah mengunjugi Israel maret lalu dan menyatakan dukungannya mengakui Al-Quds sebagai ibukota Israel. (infopalestina)