Skip to main content

“SELESAI DENGAN DIRINYA”

By September 26, 2016No Comments

Setiap manusia terdiri atas dua sisi; personalitas dan impersonalitas. Dalam kebersamaan dan keriuhan, impersonalitasnya menyeruak. Dalam kesendirian dan kesenyapan, personalitasnya melejit.
Personalitasnya menjamah apapun yang ada di sekitarnya dan bersenyawa dengan semua citra yang memasuki lorong pikirannya lalu membentuk sikap, bahasa tubuh dan diksinya. Di situlah atribut dan semua imagi bertebaran.
Impeersonalitasnya mengembang menyerap semua yang ada di sekitarnya. Elektron-elektron yang berenang, desir angin, gelombang suara dan tarian pucuk dedauanan memancing jiwanya berdansa bebas di atas wujud. Di situlah atribut dan riasan menguap. Saat itulah menyatu dengan apapun. Ia bahkan menjadi apapun.
Bila impersonalitasnya menguat, personalitasnya melemah dengan semua kandungannya, ego, pamrih, hasrat kuasa dan lainnya. Ia menjadi terminal pendaratan bagi person-person yang dahaga perhatian dan dukungan. Ia adalah dermaga bagi kalbu-kalbu yang nyaris tenggelam dalam gelombang derita.
Dia sudah “selesai dengan dirinya”.