Skip to main content

DERITA KESEPIAN DAN BERPASANGAN

By August 21, 2016No Comments

Pilihan-pilihan yang terbukti tidak tepat tidak harus dipertahankan hanya karena merasa bertanggungjawab. Meninggalkan pilihan adalah pilihan.
Tuhan pasti mendengar rintihan tanpa suaramu dengan menggerakkan hati seseorang yang mempersiapkan dadanya untuk pendaratanmu. Teruslah optimis!
Tuhan pasti menyahuti rintihan tanpa suaramu dengan menggerakkan hati seseorang yang mempersiapkan dadanya untuk pendaratanmu. Jangan putus asa!
Tuhan akan mengirimkan seseorang yang akan mengulurkan tangan menarikmu dari kubangan kesendirian dan mempersembahkan kuntum cinta. Jangan sedih!
Sedih meredupkan pesonamu dan pesimisme memadamkan pendar auramu. Pesona dan auramu, bukan kosmetikmu, membalikkan keadaan. Kau akan sibuk memilih.
Doa adalah super sugesti positif yang akan membuka kisi-kisi pikiran yang tertutup pesimisme dan menyegarkan otak dan syarafmu. Berdoa dan yakinlah!
Doamu telah dikabulkan saat kamu berharap dan optimis karena harapan adalah sumber gerak dan aksi. Berdoa dengan hati pesimis hanya komat kamit.
Jangan merasa cuma kamu yang menderita atau paling malang. Setiap orang punya deritanya sendiri. Punya pasangan belum tentu lebih bahagia dari yang tidak punya.
Tak punya pasangan bukan aib. Sekedar punya pasangan bukan parameter kemuliaan. Justru mencari pasangan hanya supaya dianggap “laku” bisa memalukan.
Bila syarat-syaratnya terpenuhi, menikahlah dengan jiwa pasanganmu. Tidak sedikit orang menikah dengan tubuh pasangannya tanpa jiwanya.
Punya pasangan kadang lebih menderita dari yang merasa (maaf) “tidak laku”. Tidak sedikit orang berpesta untuk merayakan penjara dan siksa seumur hidup.
Bila syarat-syarat menikah belum terpenuhi, tak perlu sedih dan malu. Nikmati masa kebebasanmu. Jangan risaukan pandangan negatif orang lain.