Awalnya hanya ada satu yang tewas, tapi kemudian lebih dari 30 orang tewas dan melukai lebih dari 65 orang. Peristiwa itu terjadi di kota Dera Ismail Khan, Pakistan barat laut Jumat (20/2).
Usai shalat Jumat, sekitar seribu lima ratus orang meninggalkan masjid menuju kuburan dalam pengantaran jenazah seorang ulama dan pemuka Muslim Syiah yang tewas akibat tembakan saat mengendarai motornya.
Saat rombongan melintasi jalan, seorang mendekati jenazah dan meledakkan dirinya. Seiring dengan itu beberapa orang dari atas bangunan di sekitar jalan membrondongi rombongan pengantar jenazah yang panik dengan tembakan beruntun.
Seorang polisi di rumah sakit pusat Dera Ismail Khan mengatakan, jumlah korban yang tewas terus meningkat. “Kami telah menghitung 20 orang tewas di rumah sakit, dan beberapa orang yang cedera kini dalam kondisi kritis,” kata seorang petugas polisi, Deen Mohammad.
Ia mengatakan, lebih dari 50 orang kini sedang dirawat akibat luka-luka yang diderita. Pemerintah memberlakukan jam malam di kota yang terletak 270 kilometer di barat daya ibu kota Islamabad.
Akibat dari tindakan sadis ini, lebih dari 20 orang tewas. Sebagian dari mereka adalah anak-anak. Demikian dilaporkan televisi Aljazeera dan Alalam.
Sejak memasuki tahun 80, Muslim Syiah di Pakistan, terutama di wilayah-wilayah yang dihuni suku-suku pendukung Taliban dan Qaedah, kerap menjadi korban dan sasaran ribuan aksi pembunuhan, penculikan dan penganiayaan yang dilakukan oleh Taliban dan Alqaedah serta faksi salafi ekstrem yang menganggap pembantain sesama Muslim yang beda mazhab sebagai ibadah. Menurut televisi Alalam, korban kekerasan sektarian di seluruh penjuru Pakistan, yang sebagian besar dari Muslim Syiah, telah mencapai 4000 jiwa.
Muslimin Syiah melancarkan protes terhadap Pemerintah yang terlihat tidak mampu melindungi warga dan mencegah aksi-aksi pembunuhan atas dasar fanatisme sektarian yang dilakukan para salafi ektrem.