Dunia adalah samudera fatamorgana yang bergelombang lirih. Kehidupannya absurd. Angkasanya dipadati hiruk pikuk tangis dan tawa tanpa jeda.
Pesta usai. Kebersamaan berakhir. Buhulan cinta putus. Gelembung-gelembung kebahagiaan meletus. Penyendiri makin sirna dalam jejalah kesunyian.
Bumi tak pernah sunyi. Langit tak pernah sepi. Laut tak pernah diam. Sepi pun tak pernah berhenti. Penyendiri memilih sepi yang terus bergerak.
Gunung meletus. Ombak berarak. Angkasa bergemuruh. Dada penyendiri berdegub bak tabuhan rebana meratapi matinya makna di tangan tiran kata.
Penyendiri sejak petang hingga terang menanti sunyi berharap sembunyi dari derita kematian makna. Geletar dalam dadanya memupuskan itu. Sepi tak pernah sepi.
Elektron-elektron menari berhimpun dan berpisah dan begitulah dalam siklus tiada henti menghibur penyendiri pecinta sepi.