DEWASA PREMATUR
Di ruang tunggu tak sempet kesel mendengar pengumuman delay karena sedang sibuk memperhatikan satu keluarga super relijius, laki dewasa bergamis dan wanita dewasa bercadar bersama 3 putra bergamis dan 2 puteri bercadar. Sebuah formasi lengkap abi, umi, akhi dan ukhti.
Memakai gamis dan cadar adalah hak yang tak perlu dipersoalkan selama pemakainya tidak bersikap intoleran dan tidak melakukan perbuatan yang mengganggu orang lain. Tapi yang menarik perhatian saya adalah cadar yang dikenakan dua putri pasangan relijius itu, remaja dan balita yang terlihat belum balig.
Meski demi alasan pendidikan dan pembiasaan, anak-anak itu seolah "dipaksa" menjadi mukallaf prematur dengan lifestyle khas yang membatasi gerak kebalitaan dan keremajaan mereka dalam lingkungan sosial yang berbeda sama sekali.
Di luar keprihatinan itu, saya mengagumi militansi para pelaku hijrah yang sebagian besar mengagungkan teologi Ibnu Taymiah ini.