Ditekan Pihak Ketiga, Malaysia Keluarkan Iran dari Pameran Pertahanan
Iran diusir dari pameran pertahanan internasional karena dinilai melanggar aturan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Acara itu sendiri memamerkan sejumlah persenjataan, termasuk misil.
Wakil Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan, perusahaan Iran diminta meninggalkan pameran Defense Services Asia itu lantaran ia bersikap "menantang" PBB.
"Sayangnya, ketika kami berkeliling untuk memeriksa stan mereka, mereka menampilkan peralatan yang bertentangan dengan resolusi PBB," kata Najib kepada pers, seperti diberitakan Associated Press, Kamis (24/4/2008).
"Sekali mereka melanggar aturan, kami tidak memiliki pilihan kecuali mengeluarkan mereka," tambah Najib.
Najib mengatakan pameran yang dilakukan Iran bertentangan dengan larangan bagi ekspor persenjataan Iran dan larangan bagi seluruh negara untuk menyediakan pendampingan teknis dan keuangan bagi Iran, lantaran Negeri Mullah itu dituding mengembangkan senjata nuklir.
Iran kini tengah dijatuhi tiga sanksi Dewan Keamanan PBB, karena menolak menutup proyek pengayaan uraniumnya. Namun hingga kini Iran membantah proyek tersebut untuk membuat senjata nuklir.
Pameran pertahanan Malaysia merupakan salah satu yang terbesar di Asia, dimulai pada Senin awal pekan ini dengan ratusan peserta dari 50 negara.
Seorang pejabat Kedubes Iran di Kuala Lumpur yang minta tidak disebut namanya mengatakan, partisipasi negaranya tidak melanggar aturan Malaysia atau hukum internasional. Namun, dia tidak bersedia memerinci penjelasannya itu.
Najib mengakui, pihaknya menerima protes dari negara lain tentang kehadiran Iran dalam pameran ini. Namun, dia membantah langkah ini dilakukan atas tekanan Barat. Sayangnya, Najib tidak menyebut negara yang menyampaikan protes itu.
Kedutaan Besar AS di Kuala Lumpur menolak berkomentar mengenai hal ini. (okezone)