Dua Sikap Ekstrem Tentang Soeharto
Ada dua sikap kontras terhadap Soeharto. Sebagian sangat memujanya. Sebagian lain sangat membencinya. Sebagian pihak mengganggap peliputan media telivisi tentang wafat dan pemakaman penguasa Orde Baru ini berlebihan. Sebagian menganggap itu sebagai penghargaan kepada tokoh yang sangat berjasa bagi negara dan bangsa. Inilah dua sikap ekstrem.
Yang bisa menjadi parameter adalah hukum. Karena itu, proses hokum mestinya dilanjutkan demi mempejelas pada bagian mana ia bersalah, dan pada bagian mana ia tidak bersalah.
Bila proses hukum dihentikan, maka status benar dan salahnya Soeharto menjadi tidak jelas, dan itu tentu tidak baik bagi Soeharto dan rakyat, terutama bagi generasi mendatang.
pemberian maaf hanyalah masalah moral dan kemanusian, namun tidak menyelesaikan masalah secara jelas. Karena itu, meskipun Soeharto telah wafat, beliau berhak untuk mendapatkan keadilan. Proses hukum tidak hanya baik bagi bangsa Indonesia, namun juga baik bagi Soeharto dan sejarah Indonesia.