Skip to main content

EPISTEME PUJIAN

By May 4, 2017No Comments

Pujilah pasanganmu sebelum mencari pujian dari selainmu.
Mencari pujian adalah indikasi ketercampakan.
Memperoleh pujian dari pasangan adalan hak moral. Memuji pasangan adalah kewajiban moral.
Kikir pujian terhadap padangan bisa mengundang petaka.
Pujian tulus kepada pasangan adalah yang diberikan setelah didapat.
Pujian kepada seseorang yang belum jadi pasangan bisa diartikan sebagai pengganti kata “Saya menyukaimu”.
Pujian bagi pasangan wanita anda adalah sesuatu yang sangat penting karena ia bermakna pengakuan atas eksistensinya sebagai pasangan anda. Baca juga: MUTUALISME PASANGAN
Sosmed bisa menjadi bazar gratis pujian.
Memuji wanita/pria di depan pasangan bisa ditafsirkan sebagai anjuran implisit kepadanya mencari pujian di screen.
Memuji dengan tulus orang lain adalah cara mengurangi volume kesombongan diri dan menaikkan volume kerendahan hati.
“Kamu itu penting buatku” lebih terdengar tulus ketimbang “kamu itu adalah yang tercantik di dunia”…
Kadang pujian bisa menjadi deposito dan cadangan anggaran saat terjadi inflasi di dapur.
Bagi sebagian orang cerdas dan berprestasi, pujian atas raga dan parasnya adalah reduksi dan pendangkalan. Baca juga: KULTUS
Memberikan pujian dengan tulus dan faktual adalah cermin kebugaran jiwa. Pongah karena diberi pujian adalah indikator disfungsi jiwa.
Memuji seseorang atas sesuatu yang bukan karya dan prestasinya, bagi yang sadar, adalah penghinaan dan bagi yang lalai adalah hadiah gratis.
Hampir semua pujian yang diawali “paling” adalah dusta yang lezat.
Pujilah dia dalam diksi yang unik agar tak terdengar klise, copas, gombal dan tendensius.
Berjuanglah untuk tidak memuji ketampanan anak sendiri dan pujilah prilaku dan prestasinya.
Berhematlah dengan pujian atas prestasi anak sendiri, apalagi kecantikan dan ketampanannya, di area publik, karena tak semua orang seberuntung kamu.
Jangan bangga apalagi sumringah bila istrimu dipuji cantik oleh selainmu.
Jangan keburu berterimakasih kepada laki asing yang memuji kecantikanmu.
Memuji seseorang atas sesuatu yang dimilikinya karena diberikan kepadanya, bukan hasil usahanya, adalah perbuatan sia-sia.
Pujian “kamu cantik” bisa dipastikan tulus bila diberikan oleh wanita.
“Kau adalah segalanya bagiku” adalah salah satu omong kosong terbesar dalam sejarah “buaya”.