HABIBOLOGI

HABIBOLOGI
Photo by Unsplash.com

Ada habib yang sangat baik, cukup baik dan tidak buruk. Ada pula habib sangat buruk, cukup buruk dan tidak baik.

Ada habib sangat pandai, cukup pandai dan tidak bodoh. Ada juga habib sangat bodoh, cukup bodoh dan tidak pandai.

Ada habib sangat kaya, cukup kaya, dan tidak miskin. Ada juga habib sangat miskin,cukup miskin dan tidak kaya.

Ada habib sangat inklusif (toleran), cukup inklusif (toleran) tidak eksklusif (tidak eksklusif). Ada habib sangat eksklusif (intoleran), cukup eksklusif dan tidak inklusif (tidak toleran).

Ada habib sangat relijius, cukup relijius dan tidak liberal. Ada habib sangat liberal, cukup liberal, tidak relijius.

1. Tak semua habib mengenakan jubah dan memegang posisi keagamaan. Sebagian besar justru tak pernah memakainya dan tak menjadi pendakwah.
2. Tak semua habib yang mengenakan jubah dan memegang posisi keagamaan, berprilaku buruk. Sebaliknya, banyak habib yang berjubah berdakwah secara tulus.
3. Tak semua habib yang mengenakan jubah
dan memegang posisi keagamaan berpandangan intoleran. Justru sebaliknya, nyaris sebagian habib beragama secara moderat dan punya visi kebangsaan, namun sayangnya tak terekspos.
4. Tak semua habib yang mengenakan jubah dan memegang posisi keagamaan menikmati hak istimewa atau kebal hukum alias punya relasi dengan pejabat atau mendapatkan perlakuah istimewa dari umat.
5. Tak semua habib mengklaim habib dan membanggakan gelar habib. Justru sebagian besar menyembunyikannya.
6. Tak semua hidup cukup secara ekonomi. Justru banyak yang hidup serba kekurangan bahkan miskin.
7. Tak semua habib disanjung. Banyak habib hidup secara sederhana, inklusif dan egaliter, tak dikenal.

Read more