Bila hidayah itu diberikan tanpa usaha dan diberikan kepada yang tidak mencarinya, lalu apa arti belajar dan apa guna pengetahuan?
Hidayah itu rambu dan petunjuk bagi yang berusaha mencarinya. Karena itu, setiap orang berpeluang untuk memperoleh hidayah yang sesuai dengan pencariannya
Setiap orang yang menganut keyakinan berhak mengaku memperoleh hidayah tapi tidak berhak menganggap orang yang berbeda keyakinan tidak dapat hidayah.
[ads1]
Karena hidayah yang dipahami setiap orang adalah produk persepsinya, tidak layak menilai orang yang berbeda keyakinan dengan dasar keyakinannya.
Hidayah bukan kejutan. Setiap orang dengan fitrah etika dan logika sudah memiliki potensi hidayah. Disebut tidak dapat hidayah karena tidak menggunakan akal sehat
Setiap orang menafsirkan keyakinan yang dianutnya sebagai hidayah dan kebenaran. Tak ada orang normal yang “berencana” memilih keyakinan salah.
Tak perlu “berbaik hati” menyuplai hidayah yang diklaimnya kepada orang lain yang memilih hidayah sendiri. Sesama relatif tak usah berlagak mutlak.
Hidayah utama manusia adalah kesadaran tentang keterbatasan dan relativitasnya. Memaknai keyakinannya sebagai kebenaran tunggal justru kontra hidayah
Hidayah adalah pancaran cintaNya yang tak pernah berhenti dan berkurang sebanyak apapun pencerapnya. Semua bisa menikmatinya apapun keyakinannya
“Kami telah memberinya petunjuk jalan kufur dan jalan syukur”. Rambu-rambu, peta, denah dan manualnya tesimpan dalam fitrah alias akal sehat.
Kelak di hadapanNya, baru diputuskan siapakah yang menggunakan hidayah dan menyusun keyakinan dengan akal sehat atau kehendak kuasa (hawa nafsu).
“Maka berlarilah kepada Allah”. (Adz-Dzariyat:50). Sesama orang yang berlari sebaiknya urus diri sendiri, tak usah memaksakan proposal keselamatan.
“Katakanlah: berbuatlah. Allah, RasulNya dan orang-orang mukmin akan melihat perbuatanmu.” (At-Taubah:105). Tak perlu menilai perbuatan orang lain
Hidayah bagi seseorang belum tentu hidayah bagi selainnya. Sesama konsumen hidayah tidak perlu berlagak distributornya dengan memaksakan keyakinan.
Baca: AGAMA DAN AKAL SEHAT, juga Sadis! Massa Serbu Pemukiman Ahmadiyah, 8 Rumah Dibakar