HIPOKRISI LATEN

HIPOKRISI LATEN

Hipokrisi, atau kemunafikan, adalah perilaku di mana seseorang menyembunyikan sesuatu yang negatif seperti rencana, pandangan, atau niat buruk—demi memanipulasi orang lain atau situasi demi keuntungan pribadi.

Dengan kata lain, hipokrisi adalah bentuk ketidakjujuran terencana untuk mendapatkan keuntungan pribadi, mempertahankan citra, atau menghindari tanggung jawab.

Penyebab hipokrisi antara lain :

1. Keinginan untuk diterima dengan menyembunyikan sisi negatifnya. 

2. Takut dihukum jika niat atau perilaku negatifnya terungkap. 

3. Mengejar kentungan pribadi seperti kekuasaan, uang, atau pengaruh. 

4. Ketidakstabilan emosional karena tidak mampu menghadapi realitas atau tanggung jawab.

Hipokrisi dapat dibagi dua:

1.      Hipokrisi nyata. Hipokrisi nyata adalah bentuk kemunafikan yang terlihat jelas dan mudah diidentifikasi karena bodoh atau karena sengaja. Pelaku hipokrisi nyata secara terang-terangan menunjukkan ketidakkonsistenan antara perkataan dan tindakan mereka. 

2.      Hipokrisi laten. Yaitu kemunafikan yang tersembunyi dan sulit diidentifikasi. Pelaku hipokrisi laten mungkin tidak menyadari kemunafikannya atau sengaja menyembunyikannya dengan sangat baik.

 

Berikut contoh hipokrisi laten :

1.      Menyampaikan nasihat kebaikan dan anjuran amalan berat hanya supaya penerima nasihat menganggapnya sebagai orang yang telah menerapkannya.

2.      Mengesankan laba kerja sama dengan orang lain sebagai bantuan dan derma pribadi mitra kerja sama.

3.      Mengklaim secara implisit perbuatan baik atau karya orang lain sebagai perbuatan dan karya sendiri.

4.      Mengecam kesalahan dan keburukan orang lain yang diri sendiri pernah atau sedang bahkan akan melakukannya.

5.      Mengingat dan mengungkit kebaikan sendiri yang sebagiannya tak seberapa tapi merasa hina untuk mengingat dan menyebut kebaikan orang lain.

6.      Memaklumi kesalahan sendiri tapi berat memaklumi kesalahan orang lain.

Read more